BeritaMaluku Utara

Nelayan Hilang di Perairan Taliabu, Pencarian Terkendala Cuaca Buruk

×

Nelayan Hilang di Perairan Taliabu, Pencarian Terkendala Cuaca Buruk

Sebarkan artikel ini
Nelayan Hilang di Perairan Taliabu, Pencarian Terkendala Cuaca Buruk
Nelayan Hilang di Perairan Taliabu, Pencarian Terkendala Cuaca Buruk

TALIABU, Lenterainspiratif.id – Seorang nelayan asal Desa Nunca, Kabupaten Pulau Taliabu, dilaporkan hilang saat pergi melaut dan belum kembali sejak Selasa malam, 24 Juni 2025. Hingga kini, upaya pencarian oleh tim SAR gabungan masih belum membuahkan hasil.

 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate, Iwan Ramdani, menyampaikan bahwa laporan hilangnya korban diterima dari pihak keluarga, Penky Dani, pada Rabu (25/6/2025) siang. Dari informasi yang dihimpun, korban bernama Coh (32), warga Desa Nunca.

 

Menurut keterangan saksi, korban pergi melaut bersama satu rekannya pada pukul 19.00 WIT, masing-masing menggunakan perahu sendiri. Sekitar pukul 22.00 WIT, keduanya melempar jangkar di kawasan rep buyang. Namun, tak lama setelah itu, terdengar suara dentuman keras.

 

> “Saat rekannya mengecek, korban sudah tidak berada di atas perahunya. Ia kemudian kembali ke desa untuk melaporkan kejadian tersebut,” ujar Iwan.

 

 

 

Warga setempat sempat melakukan pencarian mandiri namun hasilnya nihil. Menyikapi laporan tersebut, Basarnas Ternate langsung berkoordinasi dengan Kantor SAR Palu mengingat lokasi kejadian lebih dekat dengan Unit Siaga SAR (USS) Banggai Laut.

 

Tim Rescue dari USS Banggai Laut diterjunkan ke lokasi kejadian menggunakan RBB (Rigid Buoyancy Boat). Namun pencarian hari pertama mengalami hambatan.

 

> “Cuaca buruk dengan hujan lebat dan angin kencang membuat jarak pandang terbatas. Tim akhirnya menarik diri dan kembali ke posko pada pukul 18.00 WIT,” tambahnya.

 

 

 

Operasi SAR dihentikan sementara dan direncanakan akan dilanjutkan Kamis pagi (26/6/2025) mulai pukul 07.00 WITA.

 

Hingga kini unsur yang terlibat dalam pencarian meliputi: Unit Siaga SAR Sanana, USS Banggai Laut, Basarnas Palu, masyarakat Desa Nunca, dan keluarga korban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *