Jawa TimurPeristiwa

Miris! Tiga Anak Jalani Isoman Tanpa Didampingi Orangtua

×

Miris! Tiga Anak Jalani Isoman Tanpa Didampingi Orangtua

Sebarkan artikel ini
Miris! Tiga Anak Jalani Isomah Tanpa Didampingi Orangtua
Ketiga anak yang menjalani isolasi mandiri

Miris! Tiga Anak Jalani Isomah Tanpa Didampingi Orangtua
Ketiga anak yang menjalani isolasi mandiri

Lenterainspiratif.id | Malang – Miris tiga anak asal RT RT 5 RW 3 Kelurahan Buring Kecamatan Kedungkandang melakukan isolasi mandiri (Isoman ) tanpa didampingi kedua orangtuanya. Kedua orang tua tidak dapat mendampingi anaknya isoman dikarenakan terpapar Covid-19 dan harus menjalani perawatan intensif.

Dari ketiga anak ini, salah satunya merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Warga sekitar baik dari RT dan RW setempat memberikan segala kebutuhan kesehariannya secara bergotongroyong dan bergantian bahkan pihak kelurahan Buring juga turut andil memberikan segala kebutuhan ke tiga anak yang masih satu saudara ini.

Endah Purwati Bidan Puskesmas Kedungkandang mengatakan, ketiga anak tersebut baru saja selesai menjalani isolasi mandiri yang dimulai sejak dua pekan lalu.

“Kita pantau tiap hari. Dari kelurahan dan RT RW support makanan setiap hari. Ini sudah selesai isomannya tanggal 19 kemarin sebelum hari raya (Idul Adha , red),” kata Endah kepada awak media , Rabu (21/7/2021).

Ditambahkan Endah, anak-anak tersebut bahkan belum mengetahui kabar terbaru dari kedua orang tuanya.

“Selama ini anak yang nomor satu sama tiga belum tahu kalau ibunya meninggal. Jadi kita masih mensupport saja belum kita kasih tau. Kalau yang nomor dua ini sudah dikasih tau kalau ibunya sudah meninggal, tapi kita support dulu saja sampai bapaknya pulang,” imbuhnya.

Melihat kondisi itu, Fokopimda Kota Malang pun berkunjung ke rumah anak-anak tersebut. Dalam kunjungannya, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji sempat berkomunikasi dengan ketiga anak tersebut. Ia terkesan dengan ketiganya karena memiliki cita-cita yang mulia dan semangat yang tinggi. Ada yang bercita-cita menjadi tentara, fotografer dan juga dokter.

“Untuk pemenuhan kebutuhan anak anak tersebut merupakan tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah, namun juga masyarakat umum.Jadi dia kan ditinggal ibunya, bapaknya sampai sekarang juga masih di rumah sakit.  Ya ini menjadi anak siapa? Ya menjadi anak kita semua.” kata Sutiaji kepada awak media.

Sutiaji juga menegaskan ketiganya juga akan mendapatkan pendampingan psikologis. Terlebih Forkopimda Kota Malang baru saja membentuk Satgas Trauma Healing yang didukung dengan puluhan Psikolog.

“Kedepan yang perlu kita sampaikan tadi kan inventarisasi orang orang yang mampu nanti memberikan kepada bukan hanya isoman orang-orang terdampak. Ini sudah langsung dilakukan (trauma healing, red). Supaya motivasinya kuat,” tutupnya. ( suf )