Gaya Hidup

Mengupas Rasa Insecure dari Perspektif Psikologi

×

Mengupas Rasa Insecure dari Perspektif Psikologi

Sebarkan artikel ini
woman holding mirror
Photo by <a href="https://unsplash.com/@mathieustern" rel="nofollow">Mathieu Stern</a> on <a href="https://unsplash.com/?utm_source=hostinger&utm_medium=referral" rel="nofollow">Unsplash</a>

Cara Mengenali Tanda-tanda Insecure

Rasa insecure memiliki banyak manifestasi yang dapat dikenali baik dalam diri sendiri maupun orang lain. Pemahaman mendalam mengenai tanda-tanda ini sangat penting dalam konteks psikologi untuk meningkatkan kesadaran dan membantu dalam menangani isu ini. Salah satu tanda yang paling sering muncul adalah keraguan terus-menerus pada kemampuan diri sendiri. Seseorang yang mengalami insecure mungkin sering mempertanyakan kualitas pekerjaannya, mengulang-ulang tindakannya untuk mencari kesalahan, atau merasa tidak pernah cukup baik apapun yang dilakukan.

Selain itu, rasa insecure seringkali terlihat dari keinginan yang kuat untuk selalu dibandingkan dengan orang lain. Individu yang merasa insecure cenderung terus-menerus mencari tolok ukur dari lingkungan sekitar, sering merasa kalah atau iri hati ketika melihat pencapaian orang lain. Mereka memiliki mentalitas persaingan yang tinggi, namun dalam arti negatif yang justru merugikan kesehatan mental mereka.

Kesulitan menerima pujian juga menjadi tanda jelas adanya rasa insecure. Orang yang insecure biasanya merasa bahwa pujian yang diberikan padanya tidak tulus atau berlebihan. Mereka cenderung meminimalkan usaha dan pencapaiannya, atau bahkan menyangkal bahwa mereka layak mendapatkan pengakuan tersebut. Respon seperti ini sering dilatarbelakangi oleh rendahnya self-esteem dan kepercayaan diri yang rapuh.

Satu lagi tanda yang cukup menyolok adalah kecenderungan untuk mencari validasi dari orang lain. Dalam psikologi, kebutuhan berlebih untuk mendapatkan persetujuan atau pengesahan dari orang lain menjadi indikator bahwa seseorang merasa tidak cukup yakin dengan penilaiannya sendiri. Mereka sering menanyakan pendapat orang lain sebelum membuat keputusan atau merasa tidak nyaman jika pendapatnya tidak disetujui oleh mayoritas.

Dengan memahami tanda-tanda tersebut, seseorang dapat lebih peka dalam mengidentifikasi rasa insecure pada diri sendiri ataupun orang di sekitarnya. Pengetahuan ini merupakan langkah awal yang krusial dalam upaya mengatasi rasa insecure dan membangun kepercayaan diri yang lebih kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *