Lamongan – Lentera Inspiratif.com
Berbagai cara untuk mengelola tempat pembuangan sampah (TPS) Mbabri’an Desa Payaman mungkin sudah dilakukan. Salah satunya adalah dengan menjadikan program rutinan pemungutan sampah setiap satu minggu dua sampai tiga kali tersebut ke dalam Badan Usaha Milik Desa (BumDes).
Berbagai cara untuk mengelola tempat pembuangan sampah (TPS) Mbabri’an Desa Payaman mungkin sudah dilakukan. Salah satunya adalah dengan menjadikan program rutinan pemungutan sampah setiap satu minggu dua sampai tiga kali tersebut ke dalam Badan Usaha Milik Desa (BumDes).
Namun, bagi petugas pemungut sampah desa hal tersebut mungkin dirasa masih sangat kurang maksimal.
“Sudah beberapakali saya mengeluh dan meminta kepada ketua BumDes dan aparatur Desa Payaman supaya segera mungkin dilakukan perenovasian atau pemindahan TPS di mbabri’an. Tapi seperti biasannya, jawabannya selalu ia dan menyanggupi akan segera diusahakan. Keluh kesah dan permintaan sayapun sama sekali tidak ditanggapi dengan serius oleh ketua BumDes dan pihak Desa, ujar Nur (petugas pemungut sampah Desa Payaman).”
Disisi lain, Nur juga mengeluhkan karena jumlah sampah di Mbabri’an semakin hari semakin menumpuk, pun juga sebagian masyarakat Desa Payaman masih sering membuang sampah dipinggir-pinggir jalan arah ke TPS Mbabri’an Desa Payaman. Akibatnya, sampah berserakan kemana-mana dan sangat mengganggu pemandangan jalan Desa.
Nur kemudian mengatakan bahwa sebetulnya sistem pengelolahan sampah Desa Payaman ini sudah baik. Tapi jika melihat bagaimana kondisi dilapangan atau tempat TPS, mungkin akan lain, pungkas Nur (2/03/2018). (Fir)
