Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Polres Mojokerto menggelar rekonstruksi kasus kematian Mukhamat Alfan (18), pelajar SMK Raden Rahmat Mojosari yang ditemukan meninggal di Sungai Brantas. Meski begitu, keluarga korban, yang didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Jawa Timur, menyebut sejumlah adegan dalam reka ulang peristiwa tidak sesuai fakta yang mereka ketahui.
Perwakilan LBH GP Ansor Jatim, Dewi Murniati mengatakan, proses rekontruksi berlangsung di Mapolres Mojokerto pada, Rabu (25/6/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Dari 7 reka ulang yang diperagakan, pihak keluarga menilai ada beberapa adegan yang tidak sesuai.
“Untuk rekontruksi memang secara umum cukup detail. Tapi kami mencatat ada beberapa yang janggal dan tidak masuk akal,” tegas Dewi kepada LenteraInspiratif.id, Rabu (25/6/2025).
Salah satu yang paling disorot adalah reka ulang di rumah R di Desa Kedungmungal, Kecamatan Pungging. Saat memperagakan terjadinya intimidasi, posisi RF berada paling dekat dengan korban dan SA. Tapi saat adegan pengejaran yang bereaksi pertama malah K, ayah R yang diduga memiliki masalah dengan SA.
“Rio masuk rumah kemudian bilang ‘ini ta anaknya’. Saat itu posisinya berada paling dekat dengan korban dan SA. Tapi dalam adegan, yang justru mengejar anak-anak itu malah K yang saat itu berada di dalam rumah, sedangkan Rio justru di belakang,” sindir Dewi.