Tak hanya sampai di sini, Bobby juga membeberkan rencana jangka panjang. Kajari Cup akan dikembangkan jadi agenda musiman, tidak hanya untuk pelajar, tapi juga untuk semua elemen masyarakat.
“Ke depan insyaallah kita akan bikin turnamen yang lebih luas. Bukan cuma pelajar, tapi juga masyarakat umum, komunitas, bahkan instansi lain. Kita ingin Mojokerto punya atmosfer olahraga yang aktif dan sehat sepanjang tahun,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Perbasi Kota Mojokerto, Agus Wahjudi Utomo, mengungkapkan bahwa Kajari Cup ini akan berlangsung selama 28 hari, dari tanggal 13 Juli hingga 10 Agustus 2025. Ia menyebut Kajari Cup sebagai momentum penting untuk menjadikan olahraga basket lebih inklusif dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
“Ada total 61 tim yang bertanding, termasuk dari Surabaya. Ini bukti antusiasme yang tinggi. Kami ingin lewat turnamen seperti ini, basket nggak lagi dianggap eksklusif. Harus bisa dinikmati semua kalangan,” ujar Agus.
Agus juga berharap dengan seringnya diselenggarakan turnamen basket ini dapat menjadi sarana menjaring atlet basket potensial di Kota Mojokerto. Menurutnya, para atlet Basket di Kota Mojokerto memiliki semangat juang yang tinggi. Meski terdapat keterbatasan sarana olahraga di Mojokerto, tim basket Mojokerto tetap mampu meraih medali perak di Porprov Jatim 2025 lalu.
“Meski dengan segala keterbatasan lapangan dan fasilitas, kami bersyukur atlet-atlet Mojokerto tetap bisa berprestasi. Semoga ke depan lebih banyak dukungan untuk olahraga, khususnya basket,” tutupnya. (Diy)
