lenterainspiratif.com TIPS JITU – Patah hati memang bukan pengalaman menyenangkan. Tak ada satu penghiburan pun yang bisa membuat rasa sakitnya terelakkan. Namun ini adalah sesuatu yang harus dihadapi semua orang pada satu titik. Tak ada cara lain untuk meninggalkan patah hati selain dengan melaluinya.
Sejumlah psikolog menawarkan solusi yang bisa diterapkan untuk menyembuhkan diri dari patah hati. Namun perlu diingat, tips-tips move on ini tidak akan menguapkan seluruh kesedihan dalam waktu semalam.
Pada akhirnya, move on adalah sebuah proses dan tips yang ditawarkan para psikolog ini adalah cara untuk melewatinya dengan sehat. Sehingga kita tidak akan terjerumus di dalam serangkaian perilaku yang menyakiti diri sendiri.Seimbangkan Kenangan Mantan yang Melintas
Setelah putus, pasti kita masih teringat mantan. Namun, Guy Winch, psikolog yang menulis buku How to Fix a Broken Heart mengingatkan agar setiap kenangan yang muncul di dalam benak tidak berat sebelah.
“Kamu perlu memastikan setiap pikiran tentang mantan tetap realistis dan tidak berat sebelah,” jelasnya seperti dilansir Independent.
“Jika pikiranmu memunculkan momen-momen bahagia kebersamaan kalian saat weekend, kamu perlu menambahkan momen-momen weekend yang membuatmu marah dan benar-benar sedih.”Jangan Kepoin Media Sosialnya
Tidak perlu mengecek media sosialnya. Ini cuma akan memperkuat kehadirannya di dalam benakmu. Akibatnya semakin sulit bagimu untuk berhenti berfantasi tentang dirinya dan hubungan kalian yang sudah kandas.
Stop Mempertanyakan Kenapa Hubungan Kalian Berakhir
Tidak perlu terus-terusan mempertanyakan kenapa hubungan kalian berakhir. Ini hanya akan membuatnya terus-terusan menjadi tokoh utama di dalam hidupmu. Terima saja kenyataan apa adanya.
Bercermin Kepada Pengalaman
Buatlah daftar apa saja yang seharusnya tidak pernah kamu lakukan, tetapi pernah kamu lakukan demi dirinya. Ini akan membantumu untuk melihat hubungan kalian dengan pandangan yang lebih jernih.
Lakukan Hal-Hal Menyenangkan Meskipun Tidak Ingin
Cobalah untuk melakukan aktivitas yang biasanya bisa membuatmu gembira, meskipun hal itu tidak terlihat menyenangkan saat ini. Terus ‘bergerak’ seperti ini penting untuk membuatmu terbiasa dengan fakta bahwa hidup terus berjalan, meskipun dia sudah tak ada lagi di sisimu.
Singkirkan Barang-Barang Kenangan
Jauhkan barang-barang yang bernilai kenangan dari pandangan mata, misalnya boneka, foto, atau baju pemberiannya. Kalau memang memungkinkan, sumbangkan atau berikan kepada teman atau saudara yang tidak tinggal serumah.
Manfaatkan Dukungan Para Sahabat
Hubungi teman-teman terdekatmu dan manfaatkan penghiburan serta dukungan emosional yang mereka berikan.
“Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah membicarakan apa yang kamu rasakan mengenai perpisahan itu dengan teman dekat dan orang-orang tersayang,” tutur Dr. Michael Zentman, seorang psikolog kepada Insider. “Mendengar diri Anda sendiri mengatakan dengan jelas apa yang Anda rasakan dengan disaksikan orang lain bisa sangat membantu.”
Jangan Turuti Hasrat Sesaat
Boleh saja mengganti gaya rambut, mencari pasangan baru, atau melakukan hal-hal yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya. Tapi lakukan saat kondisi mentalmu sudah stabil.
“Kenali semua perasaan Anda, terutama yang impulsif, gelap, dan marah. Tetapi cobalah untuk tidak mewujudkannya menjadi tindakan,” tutur Dr. Karen Weinstein.
“Bahkan melakukan perubahan dramatis terhadap penampilan seperti potong pendek atau mewarnai rambut atau tato tidak disarankan. Nanti akan ada waktunya untuk penampilan baru ketika Anda sudah merasa lebih stabil.”
Tumpahkan Lewat Tulisan
Tumpahkan segala hal yang kamu rasakan di dalam jurnal. Bisa blog pribadi, jurnal digital, atau diary yang ditulis tangan. Hal ini juga yang dilakukan oleh mendiang B.J. Habibie setelah kematian istrinya.
“Membuat catatan pribadi bisa membantu bagi beberapa orang,” tutur Dr. Zentman. “Saya sarankan catatan pribadi saja, karena membawa perasaan-perasaan ini ke media sosial bisa memanaskan situasi. Mungkin membuat banyak orang menyerang mantan secara terbuka di dunia maya terasa melegakan, dalam jangka panjangnya hal seperti ini tidak akan membantu proses penyembuhan Anda.” ( artikel ini diambil dari merdeka.com)