Lenterainspiratif.id | Gresik – Gresik mendapat julukan daerah seribu warkop (warung kopi). Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Banyaknya warkop di Gresik menjadi ciri khas tersendiri jika dibandingkan dengan daerah lain.
Masyarakat setempat, sejak zaman dulu gemar minum kopi sambil nongkrong di warkop hingga larut malam. Tidak heran saat ini banyak warkop bertebaran di pinggir jalan.
Sebagai daerah dengan julukan seribu warkop bukan tanpa alasan. Uniknya setiap warung kopi jarang ada yang sepi.
“Warkop yang bertebaran sekarang punya pelanggannya sendiri-sendiri. Di Gresik dimana-mana ada warung kopi,” ujar Nizam Zuhri Khafid, sejarawan Gresik, Rabu (28/6/2023).
Selain tempat nongkrong, banyaknya warkop juga menjadi tempat bisnis, hingga ngobrol soal politik.
“Ibarat kata orang itu kalau mau ngopi di Gresik tidak akan susah karena gampang mencari warkop,” kata Nizam.
Dirinya menceritakan warkop dulu dan warkop sekarang beda. Dulu warkop dimanfaatkan kiai kampung dan penceramah agama untuk berinteraksi dengan masyarakat. Kalau sekarang obrolannya meluas.
“Dulu para tokoh masyarakat itu sering mendapatkan bahan ceramah ya ketika nongkrong di warkop,” ungkapnya.
Sekarang obrolan di warkop meluas. hanya ngobrol santai, kesepakatan bisnis, hingga ngobrol politik.
“Kalau warkop sekarang bisa menjadi kantor para makelar motor, makelar mobil, atau makelar rumah. Mereka biasanya memanfaatkan warkop untuk bertemu,” kata Nizam.
Kendati demikian, menjamurnya warkop di Gresik ini tidak ada yang tahu asal usulnya. Padahal, secara daerah bukanlah penghasil kopi.
“Kemungkinan karena sejak zaman dulu mobilitas perdagangan yang tinggi. Warung kopi dijadikan salah satu tempat istirahat,” ungkapnya. (Fi)