Mojokerto | Lenterainspiratif.id – Anggaran dua proyek prestisius di Kota Mojokerto yakni rehabilitasi Taman Alun-Alun Kota Mojokerto senilai Rp 2.8 miliar dan Taman Budaya pada Wisata Bahari Mojokerto senilai Rp 3,9 miliar. dipastikan aman.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat memastikan hingga kini pihaknya belum mengucurkan dana dengan total nilai Rp 6,7 miliar belum sepeser pun pembayaran uang muka dan termin pada pemenang tender.
Kedua kontraktor CV Indraprasta asal Jogja dan CV Aspira Utama asal Tuban tersebut dipercaya memegang proyek rehabilitasi Taman Alun-Alun Kota Mojokerto senilai Rp 2.8 miliar dan Taman Budaya pada Wisata Bahari Mojokerto senilai Rp 3,9 miliar. Hingga kini, kedua pengusaha tersebut belum menerima uang muka sebesar 20 persen dan termin (tahapan pembayaran) dari organisasi pemerintah daerah (OPD) tersebut karena gagal merampungkan target pembangunan yang disepakati, yakni sebesar 30-40 persen.
“Belum ada uang Negara yang kita bayarkan. Termasuk juga uang muka dan termin,” tegas Bambang Mujiono, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) rehab Alun-Alun dan Rejoto, Jumat (15/10) kemarin.
Menurut Bambang yang juga Kepala DLH Kota Mojokerto itu, mengacu kontrak perjanjian antara penyedia barang dan pelaksana, syarat untuk mendapatkan uang pembayaran termin adalah pemborong menuntaskan garapan 30-40 persen.
“Sedangkan untuk mendapatkan uang muka sebesar 20 persen sebenarnya bisa, namun tidak mereka lakukan. Jikalau pun mereka sodorkan toh tidak akan kita realisasi. Kecuali mereka punya itikad baik menyelesaikan pekerjaannya,” ucap Bambang.
Seperti diketahui, proyek rehabilitasi Taman Alun-Alun Kota Mojokerto senilai Rp 2.8 miliar dan Taman Budaya pada Wisata Bahari Mojokerto senilai Rp 3.9 miliar tengah terseok-seok. Rehab alun-alun yang dikerjakan CV Indraprasta minus 11 persen. Sedangkan proyek taman sebagai pendukung Sungai Ngothok yang dikerjakan CV Aspira Utama malah lebih parah, minus 20 persen. (Roe)