Kota Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto menggelar debat publik pertama pasangan calon (paslon) Pilkada 2024, Jumat (25/10/2024). Dalam kesempatan itu, kedua paslon adu visi dan misi mereka serta program kerja lima tahun kedepan.
Debat perdana yang berlangsung di Hotel Ayola Sunrise Kota Mojokerto itu mengusung tema ‘Menyelesaikan persoalan daerah dan memperkokoh NKRI serta kebangsaan’.
KPU Kota Mojokerto menunjuk lima panelis yang terdiri dari akademisi dan profesional. Mereka adalah Deasy Wulandari, dosen Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Jember, Ahmad Hudri dari Institut Ahmad Dahlan Probolinggo, Muhammad Subhan yang mengajar Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang, Rudi Wibowo dari Universitas Muhammadiyah Lamongan, serta Hari Tri Wasono, CEO Bacaini.id dan jurnalis Tempo.
Sesi pertama debat dimulai dengan pemaparan visi dan misi serta program kerja kedua paslon. Setiap paslon diberikan waktu 2 menit 30 detik.
Paslon nomor urut 1, Junaedi Malik dan Khusnun Amin mendapatkan kesempatan pertama untuk memaparkan visi dan misi mereka. Paslon yang memiliki akronim Jamin itu berkomitmen untuk membangun Kota Mojokerto menjadi lebih kuat, tangguh dan bermartabat.
“Kami diusung partai tunggal yaitu PKB, oleh karenanya kami siap berkoalisi dengan rakyat untuk mewujudkan bagaiman masyarakat tangguh dan bermartabat,” kata Junaedi Malik, calon wali kota Mojokerto nomor urut 1.
Untuk mewujudkan visinya itu, Junaedi mengaku akan memulainya dengan membangun pemerintahan yang bersih, mulai dari tatak kelola berkas hingga tata kelola keuangan.
Selain itu, Junaedi juga berkomitmen membangun sumber daya masyarakat dengan membangun kualitas hidup masyarakat dan membangun sumber daya manusia.
“Kami fokus membangun sunber daya manusia. Untuk infrastruktur kami hanya akan membangun sesuai kebutuhan masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Ika Puspitasari dan Sidharta Arisandi membawa misi untuk meningkatkan capaian kinerja pemerintah Kota Mojokerto. Peningkatan itu akan dijalankan melalui lima aspek, yang dinamakan ‘Panca Bhakti’.
“Tujuannya yaitu mewujudkan Kota Mojokerto yang maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera dan berkelanjutan,” kata Ika Puspitasari.
Perempuan yang akrab disapa Ning Ita mengaku akan bersinergi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk membangun Kota Mojokerto. Ia juga berkeinginan untuk membawa Kota Mojokerto berdaya saing dan berkarakter.
“Karena dengan berdaya saing inilah daerah kita bisa lebih dikenal di nasional hingga internasional,” pungkasnya. (Diy)