Tips

Cara Mengatasi Anak Malas Belajar Menurut Psikologi

×

Cara Mengatasi Anak Malas Belajar Menurut Psikologi

Sebarkan artikel ini
Psikologi, anak malas belajar
Gambar ilustrasi

Lenterainspiratif.id | Tips – Bagi anak-anak, kurang motivasi membuat mereka malas belajar. Malasnya belajar, tidak hanya dialami anak-anak tetapi juga orang dewasa.

Seorang peneliti dan psikolog, Carol Dwek menerapkan praktik tertentu yang dapat membantu rasa malas menjadi lebih termotivasi.

1. Perhatikan minat anak Anda

Setiap orang suka melakukan hal-hal yang menurut mereka menarik. Anak-anak pun begitu, mereka akan lebih tekun apabila melakukan aktivitas yang mereka sukai. Rekomendasinya, amati anak-anak Anda untuk menemukan di mana minat mereka.

Tunjukkan minat mereka dan temukan cara untuk menghubungkan minatnya dengan keterampilan lain yang ingin mereka kembangkan.

2. Pastikan anak-anak memiliki rasa percaya diri yang cukup

Kesuksesan diinginkan setiap orang, termasuk oleh seseorang yang sering mengalami kegagalan. Apabila anak Anda mengalami kegagalan berulang, itu dapat menimbulkan keputusasaan dan frustasi.

Efek buruknya dapat menyebabkan kecemasan dan kemarahan. Untuk mengatasinya dan membuatnya tak terpuruk dalam kemalasan, cobalah untuk memastikan mereka memiliki percaya diri yang cukup.

3. Hindari membandingkan dengan orang lain

Seorang anak misalnya, mereka mengembangkan video game setelah menontonnya. Anda bisa memberikan motivasi pada anak Anda dengan mengekspos prestasi orang lain di bidang yang mereka minati. Namun, jangan membandingkan anak-anak Anda dengan orang lain. Bahkan hindari mengharapkan mereka mencapai tujuan yang sama dengan orang lain.

4. Jangan beri kalimat-kalimat motivasi

Melansir Parent Map, Selasa, 11 Oktober, kalimat motivasi jarang berhasil. Meski Anda berniat baik, berbicara pada anak-anak tentang pentingnya upaya tidak akan membuat mereka menjadi rajin. Alih-alih berfokus pada kinerja masa lalu, fokuslah pada kinerja masa depan. Lebih baik, dorong mereka untuk menilai kinerja mereka sendiri.

5. Ketahui pola pikir anak-anak

Pola pikir anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Mereka tidak tahu mengapa harus belajar. Bahkan meski memberi tahu mereka bahwa belajar itu penting. itu artinya, orang tua perlu kreatif dalam mengemas metode atau bagaimana cara belajar yang mengasyikkan. Misalnya, belajar sejarah dengan permainan Lego, atau belajar matematika dengan menggambar. (Met)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *