DaerahJawa Timur

Bapperida Kota Mojokerto Fokuskan Pembangunan Berbasis Riset dan Potensi Lokal

×

Bapperida Kota Mojokerto Fokuskan Pembangunan Berbasis Riset dan Potensi Lokal

Sebarkan artikel ini
Bapperida Kota Mojokerto Fokuskan Pembangunan Berbasis Riset dan Potensi Lokal
Kepala Bapperida Kota Mojokerto, Agung Moeljono bersama Wali Kota Mojokerto, Ika Puspita Sari

MOJOKERTO, LENTERAINSPIRATIF.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menegaskan komitmennya untuk membangun daerah berbasis riset dan potensi lokal. Melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida), arah kebijakan ke depan difokuskan pada penguatan sumber daya lokal demi mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

 

Kepala Bapperida Kota Mojokerto, Agung Moeljono, menyampaikan bahwa pendekatan pembangunan harus lebih berbasis data, bukan sekadar rutinitas belaka. Dengan riset yang terukur, potensi lokal bisa diolah menjadi kekuatan ekonomi baru bagi Kota Mojokerto.

 

“Hari ini kita tidak bisa lagi membangun berdasarkan asumsi. Harus ada riset, kajian, dan arah yang jelas. Potensi lokal jika digarap serius, bisa menjadi sumber PAD yang menjanjikan,” ungkap Agung, Selasa (22/7/2025).

 

Agung menjelaskan bahwa berbagai sektor, mulai dari pertanian urban, pengembangan UMKM berbasis inovasi, hingga pemanfaatan lahan tidur akan menjadi fokus untuk dikuatkan. Semua itu memerlukan peta jalan (roadmap) berbasis riset agar kebijakan tidak salah arah.

 

Menurutnya, Kota Mojokerto memiliki banyak peluang ekonomi lokal yang selama ini belum digali maksimal. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi tepat guna untuk sektor rumah tangga dan komunitas produktif.

 

“Bukan hanya sekadar membuat program, tapi bagaimana program tersebut benar-benar menyentuh dan memberdayakan masyarakat. Ukuran keberhasilan kami adalah meningkatnya kesejahteraan warga,” tegasnya.

 

Bapperida juga tengah menyiapkan sejumlah pilot project berbasis inovasi daerah yang akan melibatkan perguruan tinggi dan komunitas riset lokal.

 

“Kami ingin pembangunan itu efektif, efisien, dan berdampak. Kalau bisa dibangun dengan riset, kenapa harus dengan kebiasaan lama yang boros dan tidak tepat sasaran?” tambah Agung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner BlogPartner Backlink.co.id