Jawa TimurKriminal

Banyak Tingkah Pelaku Tindak Kekerasan di Pasuruan Akhirnya Ditembak Mati Polisi

Banyak Tingkah Pelaku Tindak Kekerasan di Pasuruan Akhirnya Ditembak Mati Polisi
pelaku kekerasan usai ditembak polisi
Banyak Tingkah Pelaku Tindak Kekerasan di Pasuruan Akhirnya Ditembak Mati Polisi
pelaku kekerasan usai ditembak polisi

Lenterainspiratif.id | Pasuruan – Pelaku tindak kekerasan di Pasuruan yang sempat jadi DPO akhirnya ditembak mati polisi. Pelaku adalah Ardianto (22) warga Desa Watulumbung, Kecamatan Lumbang, Pasuruan.

Penangkapan terhadap tersangka dilakukan oleh Tim Resmob Suropati bersama Tim Jatanras Polda Jatim pada dini hari tadi. Ia ditangkap dalam persembunyiannya di hutan jati, Desa Rebalas, Kecamatan Grati.

“Saat dilakukan penangkapan, tersangka berusaha melarikan diri dan melempar bondet ke arah petugas sebanyak dua kali. Petugas melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak tersangka. Tembakan petugas mengenai dada kirinya hingga jatuh tersungkur,” kata Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman, Kamis (29/4/2021).

Tersangka yang sudah tak berdaya itu kemudian dievakuasi dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Porong, namun pelaku meninggal dunia saat dalam perjalanan. Polisi juga menemukan sebuah bondet dan sebilah clurit di tubuh tersangka.

Sebelumnya, Ardianto bersama Husalim Andik (25), warga Desa Plososari, Kecamatan Grati melakukan aksi kekerasan pada M Ramadhani (19), warga Desa Kalipang, Kecamatan Grati. Korban dikepruk bondet dan meninggal dalam perawatan di rumah sakit pada Senin (19/4) siang.

Setelah melakukan aksi kekerasan tersebut mereka berdua kabur, tersangka Husalim lebih dulu berhasil diringkus polisi di RSUD M Saleh Probolinggo. Saat mengobati luka di tangannya usai terkena ledakan bordet. Sementara itu, Ardianto melarikan diri dan bersembunyi.

Kapolres Arman menegaskan, bahwa motif kekerasan tersebut sebenarnya bukan hal sepele ditawari makan sebagaimana pengakuan awal Husalim. Tapi murni karena kriminal. Kedua pelaku ingin menguasai motor korban.

“Itu sebenarnya ingin menguasai motor korban. Hanya saja mereka panik karena salah satu pelaku tangannya luka kena bondet, akhirnya kabur. Ardianto ini otaknya,” lanjut Arman.

Sebelum aksi kekerasan itu, Andik dan Ardianto juga melakukan aksi pencurian motor di dua lokasi. Yakni di Pandaan dan Sidoarjo. ( fi )

Exit mobile version