Jawa TimurPolitik

4 Program Unggulan Ning Ita-Cak Sandi Mengatasi Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

×

4 Program Unggulan Ning Ita-Cak Sandi Mengatasi Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

Sebarkan artikel ini
pasangan calon (paslon) Ika Puspitasari-Rachman Sidharta Arisandi

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Kebersihan dan kesehatan lingkungan menjadi isu yang sering muncul di wilayah perkotaan, khususnya Kota Mojokerto yang memiliki wilayah yang kecil dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Menjawab persoalaan itu, pasangan calon (paslon) Ika Puspitasari-Rachman Sidharta Arisandi telah meramu 4 program unggulan.

 

Hal itu disampaikan dalam debat publik kedua Pemilihan Walikota (Pilwali) 2024 yang berlangsung di Ayola Sunrise Hotel Mojokerto, Kamis (7/11/2024). Dalam segmen 2 debat tersebut perempuan yang akrab disapa Ning Ita diminta memperdalam visi misidengan menjawab pertanyaan yang disiapkan panelis. Adapun pertanyaan dari panelis meminta calon walikota nomor urut 2 itu menyampaikan strateginya meningkatkan keberhasilan sanitasi total berbasis masyarakat.

 

Pada kesempatan itu Ning Ita menyampaikan jika Kota Mojokerto masuk dalam kategori Kota terpadat se-Indonesia. Dari total luas wilayah 20,408 kilometer persegi, 57 persen diantaranya merupakan pemukiman penduduk. Hal itu membuat kebersihan dan kesehatan lingkungan menjadi persoalan yang sering dihadapi pemerintah.

 

“Salah satu persoalan yang dihadapi adalah terkait dengan pengelolaan air limbah atau sanitasi khususnya yang ada di pemukiman,” katanya.

 

Menjawab hal itu, Ning Ita telah membuat solusi dengan 4 programnya, yakni Ipal Komunal, Septik Komunal Jamban Sehat Bedah Rumah. Bahkan program tersebut telah dijalankan Ning Ita saat ia menjabat Walikota periode pertama.

 

“Berkat program-program itu kepadatan penduduk yang sangat tinggi bisa kita meminimalisir persoalan terkait dengan kesehatan lingkungan,” jelasnya.

 

Ning Ita memaparkan, di tahun 2017 Kota Mojokerto mendapatkan sertifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Kemudian di tahun 2020, mendapatkan sertifikasi ODF (Open Defecation Free), sehingga di tahun 2024 sudah 97% pengelolaan sanitasi atau limbah rumah tangga dilakukan berdasarkan standarisasi.

 

Meski begitu, Ning Ita sadar jika kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat penting untuk ditanamkan secara masih. Menjawab hal itu, Ning Ita telah membentuk kader motivator kesehatan yang berasal dari unsur masyarakat sebagai bentuk partisipasi langsung masyarakat terhadap kesehatan lingkungan.

 

“Saat ini Kota Mojokerto memiliki 1621 kader motivator kesehatan untuk mengedukasi masyarakat pentingnya polahidup sehat, memilah mulai sampah sejak dari rumah tangga sebelum kemudian masuk ke bank sampah, bagaimana masyarakat harus bebas rumahnya dari asap rokok. Sehingga itu semua akan berpengaruh terhadap kesehatan,” tukasnya. (diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *