
Lenterainspiratif.com | Mojokerto – Berdasarkan Surat Edaran Bupati Mojokerto nomor 440/1449/416.105/2020 tanggal 3 Juli 2020. SE yang berisikan tentang mengatur Tatanan Normal Baru Pencegahan Pandemi COVID-19 di Kabupaten Mojokerto.
Hari ini menjadi hari pertama dibukanya kembali pariwisata di Kabupaten Mojokerto dengan penerapan protokol kesehatan yang telah di sampaikan melalui surat edaran tersebut.
Salah satu obyek wisata yang dibuka per hari ini(Sabtu, 4 Juli 2020) adalah Troloyo di Kecamatan Trowulan, Ubalan, Padusan, air terjun Dlundung, petirtaan Jolotundo dan Coban Canggu.
Setiap obyek wisata harus menerapkan protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan dan bilik desinfektan. Pengunjung wajib memakai masker, mencuci tangan dan saling menjaga jarak.
Namun kenyataannya dilapangan tidak demikian, masih banyak sekali pengunjung yang tidak mentaati protokol kesehatan, seperti nekatmelepas masker, dan kurangnya menjaga jarak.
Dari pantuan “Detiknews” di pemandian air panas pacet nampak banyak sekali pengunjung yang tidak memakai masker, baik yang sedang berenang, bermain wahana air, ataupun hanya sekedar duduk-duduk di bangku penunggu.
Para wisatawan ini nekat melepas masker dengan dalih agar lebih nyaman dan leluasa ketika bermain air. Seperti salah satu pengunjung asal Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto Edi Sunarko (46), ia tidak memakai masker karena sedang berenang.
“Kalau berenang tidak mungkin pakai masker, kesulitan bernafas nanti,” ujar Edi, Sabtu (4/7/2020)
Terjadinya hal tersebut di benarkan oleh Amat Susilo Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto, ia menuturkan memang melonggarkan protokol kesehatan di dalam kolam renang. Menurut dia, wisatawan tidak diwajibkan memakai masker agar leluasa berenang.
“Kalau di kolam renang, sebelum dan sesudah harus pakai masker. Kalau penuh, kami batasi kolam renangnya,” tegasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut amat akan menerjunkan petugas untuk menegur para wisatawan yang menerapkan protokol kesehatan, apabila pengunjung tidak mematuhinya makan akan kami minta untuk keluar, Sambung Amat.
“Nanti ada petugas khusus yang keliling mengingatkan mereka. Juga kami putar imbauan melalui pengeras suara. Kalau tak mau pakai masker kami minta keluar,” ujarnya.
“Kami uji coba dulu sampai seminggu ke depan. Kalau ada kekurangan protokol kesehatan, kami perbaiki,” jelasnya.
Namun diketahu Pemkab Mojokerto tidak membatasi pengunjung berdasarkan asal daerahnya.
“Tidak ada pembatasan asal daerah pengunjung. Yang penting mereka sehat,” tandas Amat.
Artinya pengunjung dari redzone pun bisa berwisata ke Mojokerto, hal ini dinilai cukup menghawatirkan dalam penyeberangan Covid-19. (yan)