lenterainspiratif.id | Mojokerto – Jelang Hari Raya Idul Fitri Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari bersama Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DINKESP2KB ) Kota Mojokerto melakukan sidak pangan di beberapa pasar modern dan tradisional untuk memastikan jangan sampai terdapat makanan dan minuman yang tidak layak jual Kamis (6/5/2021).
Wali Kota Mojokerto dan jajaran Forkopimda serta sejumlah Pimpinan OPD terkait sidak pangan memasuki Pasar Tanjung Anyar dan beberapa swalayan seperti Sanrio, Superindo, Carefour dan sunrise mall.
Rombongan sidak pangan terbagi kedalam tiga tim, tim 1 dipimpin Walikota Mojokerto, tim 2 dipimpin oleh Wakil Walikota Mojokerto dan tim 3 dipimpin oleh Wakapolresta Mojokerto.
Usai sidak, Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari yang akrab disapa Ning Ita menuturkan, ketersediaan bahan pokok sampai saat ini masih cukup aman. Bahkan ada beberapa komoditi yang harganya turun.
“Beras, minyak goreng dan gula harganya stabil, pun demikian dengan daging sapi, daging ayam broiler dan daging ayam kampung juga tidak ada kenaikan harga. Yang turun tadi, harga telur ayam dari Rp. 23 ribu menjadi Rp. 22.500 perkilogram,” terangnya.
Harga sejumlah komoditi yang stabil dan cenderung turun ini, lanjut Ning Ita, sebagai bukti bahwa ketersediaan bahan pokok jelang hari raya idul fitri di Kota Mojokerto masih sangat tercukupi.
Ia menambahkan, saat sidak di Pasar Tanjung Anyar, pihaknya tidak menemukan produk pangan yang mengandung bahan berbahaya serta kadaluarsa.
“Kalau di pasar tadi tidak ada temuan, hanya ada beberapa produk di swalayan yang tanggal kadaluarsanya sudah mepet kurang satu bulan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Ning Ita juga mengaku, saat sidak pangan sempat menemukan produk makanan import yang tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa dan tanggal pembuatannya. Produk tersebut akhirnya
ditarik dari rak tempat display.
“Tadi juga masih ditemukan makanan halal dan tidak halal yang diletakkan di satu tempat. Kalau bercampur yang halal menjadi tidak halal. Ini juga menjadi peringatan,” tegasnya.
Petinggi Pemkot ini menambahkan, selain mengecek tanggal kadaluarsa dan izin produksi makanan minuman, petugas gabungan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Kesehatan setempat juga melakukan pemeriksaan pangan terhadap bahan makanan curah. Diantaranya, sosis, pentol bakso ikan, siomay, pentol daging sapi, cumi kering dan teri medan.
“Hasilnya semua negatif, tidak ditemukan bahan kimia berbahaya berupa Boraks, Formalin, Rhodamin B dan Methanil Yellow,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto drg Citra Mayangsari M.Kes dengan di dampingi Kepala Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Dra. Kusmuliyati, Apt usai sidak pangan mengatakan, hasil sidak kali ini lebih baik jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Jika pada tahun-tahun sebelumnya banyak ditemukan produk makanan dan minuman yang tidak layak jual, pada tahun ini hanya sedikit ditemukan produk makanan tidak layak jual,” jelasnya. Lebih rinci dijelaskan, dari 21 sarana (tempat) berjualan, hanya dua sarana yang menjual mamin yang tidak layak jual. “Di satu sarana ditemukan menjual makanan jenis wafer yang sudah kadaluarsa. Sedang satu dari lagi ditemukan tiga botol minuman ukuran besar yang kadaluarsa”, terangnya ( roe / adv )