Lenterainspiratif.id, MOJOKERTO – Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari apresiasi harmonisasi antar umat beragama dan budaya pada saat imlek yang diselenggarakan di kelenteng Hok Sian Kiong di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto pada selasa (1/2/2022).
Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan jika penyelenggaraan event pawai budaya yang di ikuti masyarakat berbagai latar belakang kebudayaan maupun agama ini membuktikan bahwa kota mojokerto layak disebut sebagai kota yang harmonis sehingga kementerian agama memberikan penghargaan harmony award sebagai bukti harmonisasi antar agama dan budaya benar-benar terwujud di kota Mojokerto.
Namun dengan adanya pandemi covid19 event budaya itu tidak bisa diselenggarakan seperti tahun-tahun sebelumnya namun pemerintah kota Mojokerto berupaya bagaimana harmonisasi yang sudah terwujud sangat indah di kota Mojokerto akan tetap menjadi semangat semua masyarakat meskipun tidak di wujudkan dalam bentuk pawai budaya.
“Kami memiliki satu kesepakatan kesepahaman dengan seluruh masyarakat lintas agama yang ada di kota mojokerto bagaimana ini kita wujudkan dalam bentuk lain, contohnya adalah penampilan dari beberapa kelompok seni budaya dengan berbagai latar belakang,” kata walikota yang akrab dipanggil Neng Ita.
Lebih lanjut, Neng Ita mengucapkan jika Pemkot Mojokerto selalu memfasilitasi momen-momen hari penting keagamaan.
“Seperti halnya imlek ini adalah wujud bahwa keberagaman yang ada di kota mojokerto bukan menjadi pemecah, tetapi justru menjadi pemersatu dan kekuatan kota mojokerto untuk menjadi sebuah kota yang bangkit dan masyarakatnya tangguh serta sejahtera,” tambahnya
Pemkot Mojokerto dalam 5 tahun berupaya secara konsisten untuk mewujudkan Kota Mojokerto sebagai kota pariwisata berbasis sejarah dan budaya.
“Mojokerto memiliki sejarah kebesaran majapahit dan juga memiliki sejarah keberadaan Ir.Soekarno sebagai proklamator selama 8,5 tahun mulai dari 1907-1915 di kota mojokerto dengan berbagai jejak sejarahnya yang telah kita tetapkan sebagai cagar budaya,” papar perempuan nomor satu di Kota Mojokerto ini.
Tidak lupa, Neng Ita juga akan mempromosikan kelentang Hok Sian Kiong. Menurutnya, tempat yang di bangun tahun 1800-an ini merupakan wisata sejarah dan budaya.
”Maka saya berharap pada seluruh masyarakat Kota M9jokerto harus mampu mempromosikan wisata yang berbasis sejarah dan budaya ini,” jelasnya.
Meskipun perayaan imlek di tahun 2022 bertepatan dengan 2573 kongzili ini tidak bisa dirayakan dengan sangat meriah seperti tahun-tahun sebelumnya, namun beliau berpesan kita harus bisa memaknai sebagai penyemangat bersama bahwa kesederhanaan pembatasan sesuai dengan protokol kesehatan jangan menyurutkan semangat, kita akan tetap mampu bangkit kembali setelah adanya pandemi
“Dan saya optimis selain imlek kita akan memiliki beberapa momen-momen istimewa budaya, hari besar keagamaan yang kedepanya semoga karena doa kita bersama kondisi akan semakin membaik dan itu bisa kita rayakan dengan jauh lebih meriah untuk masyarakat mojokerto dan sekitarnya” tutupnya. (David)