Opini

Waktunya Melenial Kabupaten Mojokerto Bersuara, Wujudkan Pilkada 2020 Berintegritas

×

Waktunya Melenial Kabupaten Mojokerto Bersuara, Wujudkan Pilkada 2020 Berintegritas

Sebarkan artikel ini
Waktunya Melenial Kabupaten Mojokerto Bersuara, Wujudkan Pilkada 2020 Berintegritas
foto : ketua bawaslu kota mojokerto, ulil abshor.

Waktunya Melenial Kabupaten Mojokerto Bersuara, Wujudkan Pilkada 2020 Berintegritas
foto : Ketua Bawaslu Kota Mojokerto, Ulil Abshor.

Lentererainspiratif.id – Opini – Melenial merupakan Generasi yang lahir 1980 sampai 2000 an, Keberadaaan generasi melenial di Kabupaten Mojokerto saat ini patut dihitung terkait kesuksesan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada 09 Desember 2020 , baik dalam sudut Penyelenggara maupun Team Pemenangan, Bagaimana tidak ? jumlah mereka di rentang usia 17 – 35 tahun berjumlah 311.005 dari 823.014 atau 37,7% (tiga puluh tujuh koma tujuh) Persen dari daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Kabupaten Mojokerto 2020.

Melihat karakter generasi melenial saat ini adalah mereka yang mudah bersosialisasi dan aktif mengunakan teknologi komunikasi, informasi digital. Mereka juga sangat aktif menggunakan media social. Salah satunya Tercatat di Mojokerto ada 620.000 jangkauan Penguna Facebook dengan batasan umur 17 – 19 tahun.

Dengan karakter tersebut keberadaan generasi melenial cukup strategis dan penting sekali membaca potensi mereka.
Melibatkan generasi melenial untuk mensukseskan pilkada 2020 merupakan ikhtiar bersama, meraka bisa mengambil peran setrategis menjadi pemilh cerdas maupun menjadi Pengawas partisipatif dengan jumlah lebih dari 37%, berharap mereka secara sukarela mensosialisasikan tahapan Pilkada 2020 yang kurang 12 hari, melalui media social, jejaring informasi yang relative lebih luas. Akan tetapi Tidak dipungkiri media sosial saat ini juga berpotensi sebagai sarana menyebarkan konten Negative. mereka rentan terpapar isu-isu negative, hoaks, ujaran kebencian dari pihak pihak yang berkepentingan terhadap hasil pilkada yang tidak bertanggung jawab maupun pihak yang tidak menghendaki suksesnya pelaksanaan pilkada 2020. maslah tersebut perlu diantisipasi dan di dampingi dengan penyebaran informasi positif tentang Pilkada Mojokerto yang Damai dan Demokratis.

Dalam pengamatan melalui media sosial Calon, Media elektronik maupun cetak. Pasangan calon pada H-12 terlihat aktivitas kampanye dalam mengenalkan Visi Misi mereka semakin meningkat dengan lebih banyak metode Tatap muka dari pada metode Daring. mungkin Tim Pemenangan Perlu juga mempertimbangkan potensi pemilih melenial yang cukup besar, dengan strategi masing masing, bagaimana bisa meyakinkan mereka dan mendapat dukungan suaranya, bukan tidak mungkin para melenial yang akan menentukan siapa Bupati Mojokerto selanjutnya.

Sementara itu Bagi Penyelenggara baik Jajaran KPU maupun Bawaslu kebawah, Keputusan dilanjutkannya Pilkada pada 9 Desember 2020 terdapat dua aspek tantangan. Pertama bagaimana menjamin kualitas proses penyelenggaraan yang Demokratis berintegritas tetap terjaga, apalagi dengan baru turunya (24/11/2020) peraturan teknis penyelengaraaan yaitu PKPU No 18 /2020 tentang Pemungutan dan Penghitungan suara, PKPU No 19/2020 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan suara dan Penetapan Hasil, dengan waktu yang relative pendek dituntut sosialisasi pemahaman penyelenggara sampai jajaran Adhoc paling depan di TPS. Dan yang kedua tantangan Non Electoral karena Pilkada Kabupaten Mojokerto dilaksanakan diera new normal, bagaimana pelaksanaan Protokol pencegaahan Covid 19 bisa tertib dilaksanakan disetiap tahapan, sehingga menjadi harapan bersama sampai 9 desember 2020 nanti situasi terkendali tidak sampai terjadi Claster baru dan Pemilih tetap Sehat.

Sebaiknya generasi melenial harus dapat mengambil sikap tegas. Pada saat ini waktu yang tepat Pemilih Melenial untuk bersuara, tidak menjadi mayoritas yang diam dan apatis (silent Majority) , jangan hanya menjadi objek sasaran, sebaliknya melenial harus menjadi subjek Demokrasi, menjadi motor penggerak partisipasi Aktif disetiap tahapan. tidak segan Bersuara (Melapor) apabila menemukan pelanggaran ke Pengawas, melalui platform SIWASLU yang sudah tersedia di Playstore atau jajaran pengawas pemilu terdekat, serta mensosialisasikan budaya tertib protocol Covid19 dan puncaknya pada 09 Desember 2020, hadir mencoblos di masing masing TPS, karena sesungguhnya suara Melenial menentukan nasib Kabupaten Mojokerto kedepan.

Print Friendly, PDF & Email