Jawa TimurPeristiwa

Usai Santap Hidangan Pernikahan, Puluhan Orang di Bareng Jombang Mengalami Keracunan

×

Usai Santap Hidangan Pernikahan, Puluhan Orang di Bareng Jombang Mengalami Keracunan

Sebarkan artikel ini
Hidangan Pernikahan, Keracunan, Jombang
pemdes saat mengambil sampel makanan

Hidangan Pernikahan, Keracunan, bareng, Jombang
pemdes saat mengambil sampel makanan

Jombang | Lenterainspiratif.id  – Pasca menyantap hidangan di sebuah acara pernikahan, puluhan warga Desa Mundusewu, Bareng, Jombang diduga keracunan. Mereka mendadak mengeluh pusing , panas, muntah dan diare.

Kepala Desa Mundusewu Anisah mengatakan, ada sebanyak 25 orang yang diduga mengalami keracunan sejak Sabtu (2/10) sore dan Minggu (3/10).

“Hari Sabtu sore sudah ada orang yang diare-diare di lingkungan situ. Minggunya semakin banyak. Totalnya 25 orang termasuk anak-anak, keluhannya pusing, panas, diare dan muntah,” kata Anisah saat dikonfirmasi wartawan, Senin (4/10/2021).

Puluhan korban tersebut selanjutnya dibawa ke Puskesmas setempat untuk di rawat. Bahkan ada tiga korban yang masih dirawat Yaitu Supran dan Tika di Puskesmas Bareng, serta Inem di RSK Mojowarno, Jombang.

“Korban lainnya rawat jalan dan pemulihan dipantau bidan desa,” terangnya.

Para korban tersebut mengalami gejala keracunan setelah menyantap hidangan acara pernikahan di rumah Supran (50), warga Dusun Sumberagung, Desa Mundusewu. Pihak kepolisian bersama Dinas Kesehatan Jombang bekerjasama untuk menangani kasus ini.

Lanjut Anisah, didampingi Koramil Bareng, serta dirinya dan bidan Desa Mundusewu petugas Puskemas dan Polsek Bareng telah mengambil sampel makanan dari rumah Supran pagi tadi sekitar pukul 09.00.

“Sampel yang diambil berupa sayur soto yang belum habis, bumbu-bumbu di dapur, makanan seperti tahu dan lainnya diambil semua,” jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Teguh Setiawan membenarkan adanya indikasi keracunan massal di Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng. Saat ini, pihaknya masih menyelidiki penyebab insiden tersebut.

“Anggota kami masih ke TKP, orang punya hajatan,” kata Teguh. ( dit )