Daerah

Update Covid 19 Kota Mojokerto, Pasien Sembuh Tetap, Pasien Positif Naik Jadi 19 Orang

Foto : peta sebaran covid 19 kota mojokerto
Foto : peta sebaran covid 19 kota mojokerto

Lenterainspiratif.com | Mojokerto – Perkembangan kasus virus Corona atau Covid 19 di kota mojokerto terus mengalami peningkatan, hingga jum’at 5/6/2020, dalam waktu sehari orang dalam resiko (ODR) mengalami peningkatan sebesar 53 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) 0 orang, Orang Dalam Pengawasan (ODP) meningkat 10 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 1, terkonfirmasi positif bertambah 1 orang, dalam perawatan 16 orang dan pasien sembuh belum ada perkembangan tetap 2 orang.

Berdasarkan pusat informasi Covid 19 Kota Mojokerto Jumlah Orang Dengan Resiko (ODR) yang sebelumnya 3.302 orang menjadi 3355 orang , Orang Tanpa Gejala (OTG) tetap 43 Orang, Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang sebelumbya 502 orang menjadi 512 dengan rincian ( dalam pemantauan 115 orang, selesai pemantauan 397 Orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebelumnya 10 orang menjadi 11 orang dengan rincian (dalam pengawasan 2 orang, selesai pengawasan 5 orang, meninggal dunia 4 orang, terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya 18 orang menjadi 19 orang, sementara pasien meninggal 1 orang, dan pasien sembuh tetap 2 orang diantaranya 1 dari kelurahan sentanan, kecamatan kranggan dan 1 dari Kelurahan Gununggedangan, Kecamatan Magersari.

Sebelumnya, Gaguk Tri Prasetyo, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto mengatakan, pasien 16 merupakan perempuan berinisial L (49) yang merupakan karyawan swasta yang beralamat di kelurahan miji, kecamatan kranggan. Bahwa pasien ini setiap harinya bekerja dan kos di sidoarjo, pasien ke 17 juga seorang perempuan berinisial F (44) berprofesi sebagai PNS beralamat di kelurahan meri, kecamatan kranggan.

Berikutnya adalah pasien ke 18 merupakan laki laki berinisial ID (36) yang berprofesi sebagai pedagang, yang beralamat di pulorejo, kecamatan prajuritkulon.

” Ketiga pasien baru tersebut semuanya diketahui positif berdasarkan hasil swab pada 4 juni 2020, sementara darimana penularanya masih menunggu informasi lebih lanjut”, tukas Gaguk.

Bahwa pasien ke 14 berinisial Ny.TM (44) warga Kelurahan Meri Kecamatan Kranggan. Pasien bekerja sebagai penjual makanan, pasien sudah dilakukan rapid tanggal 26/5/2020 dan hasilnya Non Reaktif. Tapi tidak berhenti disitu saja karena ada gejala batuk serta demam pihaknya melakukan lakukan tidakan swab pada (30/5/2020) hasilnya Positif.

“Kita sudah melakukan tracing ada 4 orang dan besok kita lakukan Rapid Test, pada pukul 19.00 ini tadi pasien 14 dinyatakan meninggal di Rumah Sakit dan malam ini akan dimakamkan,” terang Gaguk yang menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kota Mojokerto. Rabu, (3/6/2020).

Sedangkan, lanjutnya, untuk lokasi pemakaman dilakukan di pemakaman khusus pasien covid-19 yang berlokasi di balongsari. “Berdasarkan data pasien 14 tidak mempunyai riwayat penyakit lain baik itu Hipertensi, Liver, Diabetes, maupun TBC,” imbuhnya.

Sedangkan pasien nomor 15 merupakan Karyawan swasta di Surabaya berinisial Tn. B (32) dengan alamat Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon. Pasien 15 memiliki gejala batuk, nyeri tenggorokan, dan demam.

“Pasien nomor 15 sekarang dalam perwatan di Rumah Sakit, sudah menjalani rapid test tanggal 26/5/2020 dengan hasil Non Reaktif. Dengan gejala seperti itu dilakukan tindakan lebih lanjut dengan swab tanggal 30/5/2020 dan hasilnya keluar tanggal 3/6/2020 dangan diagnosa Positif covid-19,” tegasnya.

Tidak berhenti sampai disitu saja pihaknya juga malakukan tracing dan menemukan 3 orang yang pernah kontak dengan pasien 15. “Untuk tiga orang dari hasil tracing besok kita lakukan rapid,”terangnya.

Selaku gugus tugas pihaknya tidak henti-hentinya untuk menghimbau kepada masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, karena ini cara yang sangat efektif untuk memutus penyebaan covid-19 yaitu wajib pakai masker saat diluar rumah, sesering mungkin cuci tangan dengan sabun atau bawa hand sanitizer saat bepergian dan jaga jarak serta hindari kerumunan masa. Jika semua masyarakat patuh maka New Normal di Kota Mojokerto segera terwujud, pungkasnya. (Rul/lai)

Exit mobile version