MOJOKERTO, LenteraInspiratif.id – Lembaga survei The Republic Institute mengumumkan hasil survei terkini mengenai tingkat elektabilitas calon Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto 2024. Hasil survei menunjukkan pasangan nomor urut 2, Muhammad Al Barra-Muhammad Rizal Octavian, memimpin dengan perolehan elektabilitas sebesar 62,1%.
Suara paslon berakronim Mubarok ini mengungguli pesaingnya yaitu paslon nomor urut 1, Ikfina Fahmawati-Sa’dulloh Syarofi yang meraih angka elektabilitas 34,8%. Sebanyak 3,1% responden dilaporkan masih belum menentukan pilihan mereka.
Survei yang dilakukan pada periode 24-30 Oktober 2024 ini melibatkan 1.200 responden di seluruh Kabupaten Mojokerto dan memiliki margin of error sebesar 2,8%.
Suwandy Firdaus, Ketua Tim Pemenangan Gus Barra-dr. Rizal, mengaku sangat bersyukurnya atas hasil survei tersebut, yang menunjukkan selisih 27,3% antara Gus Barra dan Ikfina. Menurutnya, tren positif ini dapat diraih berkat kerja keras tim pemenangan Gus Barra-dr. Rizal.
“Alhamdulillah, hasil ini menunjukkan kerja keras tim kami yang selama ini membuahkan hasil. Namun, ini bukan alasan untuk berpuas diri, apalagi waktu pemilihan tinggal beberapa hari lagi,” ujar Suwandy kepada media pada, Rabu (13/11/2024) malam.
Suwandy juga mengungkapkan, tren elektabilitas pasangan Gus Barra-dr. Rizal menunjukkan kenaikan dari survei sebelumnya, yang hanya mencapai 58%. Sebaliknya, elektabilitas Ikfina-Gus Dulloh mengalami penurunan dari 37% pada survei sebelumnya ke angka 34,8%. Ia berharap tren positif ini terus berlanjut hingga pasangan Mubarok dapat memenangkan Pilbup Mojokerto 2024 dengan selisih yang signifikan.
“Kami terus berupaya mempertahankan momentum ini. Tim di lapangan tetap bekerja keras, menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat, dan tidak lengah menghadapi tantangan,” tambahnya.
Dalam upaya memperkuat posisi Gus Barra-dr. Rizal, Suwandy mengungkapkan bahwa timnya telah menyusun sejumlah strategi, termasuk menjaga dukungan di setiap tingkatan, dari kecamatan hingga RT, serta memantau pergerakan tim lawan.
“Kami mencatat adanya indikasi pemanfaatan perangkat daerah oleh tim pesaing. Jika terbukti ada pelanggaran, kami siap menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku,” pungkas Suwandy.(diy)