Jakarta, LenteraInspiratif.id – Insiden memilukan terjadi di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, di mana lima Warga Negara Indonesia (WNI) diduga terlibat dalam upaya keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal. Malam itu, mereka mungkin tidak pernah menduga bahwa perjalanan mereka akan berakhir dengan penembakan tragis.
Menurut laporan, aparat Malaysia mendeteksi kapal yang membawa para WNI tersebut. Dalam upaya penangkapan, ketegangan memuncak hingga berujung pada penembakan. Insiden itu merenggut nyawa satu WNI, sementara tiga lainnya menderita luka-luka. Kejadian ini memicu kecaman, baik dari pemerintah Indonesia maupun masyarakat luas.
Pemerintah Indonesia, melalui Presiden Prabowo Subianto, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut. “Kami percaya bahwa investigasi harus dilakukan dengan transparan dan adil,” ujar Presiden. Ia juga mengingatkan pentingnya masyarakat untuk menjauhi aktivitas ilegal yang berisiko tinggi, sambil berjanji memantau kasus ini secara serius.
Namun, rasa kehilangan yang mendalam dirasakan oleh keluarga korban. Dengan air mata yang mengalir, mereka menyerukan keadilan dan menuntut pertanggungjawaban atas tindakan yang menimpa orang-orang terkasih mereka. Salah satu keluarga korban menyatakan bahwa mereka hanya ingin kebenaran terungkap dan hak-hak korban ditegakkan.
Di Jakarta, aksi protes mewarnai suasana. Ratusan orang berkumpul di depan Kedutaan Besar Malaysia, membawa spanduk yang menuntut keadilan. Para demonstran, yang dipimpin oleh Partai Buruh, menegaskan bahwa nyawa manusia tidak boleh dianggap remeh, apalagi oleh aparat penegak hukum.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia kembali diuji oleh insiden ini. Banyak yang berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran penting bagi kedua negara untuk memperkuat kerja sama dalam mengelola isu-isu migrasi dan keamanan perbatasan, tanpa mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan.
Bagi para korban, keluarga, dan masyarakat yang bersuara, mereka hanya ingin satu hal: keadilan. Keadilan yang tidak hanya menghukum yang bersalah, tetapi juga mencegah tragedi serupa di masa depan. (Tys)