Lenterainspiratif.id | Surabaya – Seorang dokter gadungan M Arief Hidayat (26), asal Jalan Jatayu, Desa Betro, Kecamatan Sedati, Sidoarjo diringkus Unit Reskrim Polsek Wonokromo setelah menipu mahasiswi berinisial AF (20), asal Singonegaran, Pesantren, Kediri.
“Yang bersangkutan ini dalam aksinya mengaku sebagai dokter spesialis jantung di salah satu rumah sakit di kawasan Gresik. Saat kami cek, rupanya itu hanya modusnya saja untuk menipu korban,” kata Kanitreskrim Polsek Wonokromo AKP I Made Sutayana, Senin (10/5/2022).
Made menjelaskan, awalnya pelaku dan korban saling kenal media sosial awal Maret 2022. Setelah itu berlanjut percakapan melalui nomor WA. Bahkan tersangka kerap berkunjung ke rumah korban untuk menemui kedua orang tua korban.
“Kepada orang tua korban, tersangka juga memberi tahu jika ia merupakan dokter. Tersangka kemudian meminta izin untuk membawa korban ke Surabaya untuk bekerja. Kedua orang tua korban mengizinkan,” jelasnya.
Sampainya di Kota Pahlawan, dokter gadungan ini mengajak korban menginap di salah satu hotel di Jalan Diponegoro. Mereka check in sejak pagi. Saat menjelang malam tersangka mengaku butuh uang Rp 10 juta dengan alasan untuk pembayaran praktik studi kedokteran. Karena saking cintanya, korban dengan polos kemudian meminjam uang ke temannya.
Setelah dapat pinjaman uang, kemudian oleh teman korban ditransfer ke rekening tersangka. Anehnya, teman korban saat itu mengiyakan untuk meminjamkan uangnya tersebut tanpa keraguan.
“Ketika uang yang ditransfer ke tersangka itu sudah masuk ke saldonya, tersangka lantas berpura-pura pamitan untuk menemui klien. Setelah itu uangnya akan dikembalikan lebih,” papar mantan Kanit I Satreskoba Polrestabes Surabaya itu.
Namun setelah ditunggu berjam-jam korban tak kunjung kembali. Korban yang mulai curiga lantas melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke Polsek Wonokromo. Usai mendapatkan laporan polisi langsung melakukan serangkaian penyelidikan dan menangkap tersangka.
Kepada penyidik, pria pengangguran itu mengaku nekat melakukan aksi tersebut karena ingin punya banyak uang. Selain itu, juga terobsesi menjadi seorang dokter. Sementara hasil dari kejahatannya dibuat foya-foya bersama perempuan di tempat hiburan malam.
“Pengakuannya sudah dua kali ini. Sebelumnya tersangka juga menipu seorang mahasiswi di Surabaya. Modusnya dan kerugian korbannya juga sama. Saat ini masih kami kembangkan untuk mencari kemungkinan korban lainnya,” pungkas Made. (Suf)