Mojokerto – Tim BPCB Jatim telah mengungkap hasil ekskavasi situs tumpukan batu bata kuno yang berbentuk pagar di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.
Nugroho Harjo Lukito, Arkeolog BPCB Jatim menjelaskan, setelah melakukan agenda ekskavasi pertama, hasilnya ditemukan, situs tumpukan batu bata kuno yang berbentuk pagar itu merupakan sebuah talut atau dinding penahan tanah.
Selanjutnya, Kata Nugroho, proses evakuasi situs Kumitir akan dilakukan selama 12 hari terhitung sejak 21 lalu hingga 30 Oktober mendatang. “Targetnya, mengupas struktur batu bata yang membentang dari selatan ke utara yang di prediksi hingga sepanjang 100 meter,” ungkapnya.Sejauh ini, petugas baru bisa membuka di sepanjang 27 meter struktur bata dengan ketinggalan antara 120 cm hingga 150 cm.
Menurutnya, lapisan batu bata kuno yang ditemukan mencapai 14 lapis. Namun, hingga kini tim ekskavasi masih belum menemukan lapisan tanah asli guna menentukan ketinggian situs tersebut.Sekedar informasi, Situs kumitir terletak di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Situs itu ditemukan warga pembuat bata merah pada 19 Juni 2019.Ketika ditemukan, tumpukan bata kuno ini memiliki panjang 21 meter dengan arah orientasi utara-selatan. Struktur ini memiliki tinggi 70 cm yang tersusun dari 12 lapis bata.
Situs yang diyakini sebagai bangunan kuno era Majapahit itu diekskavasi oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia.
Tim Ekskavasi melakukan penggalian tanah di kedalaman 1,5 hingga 2 meter. Hasil sementara terlihat bangunan kokoh yang terbentuk dari struktur bata kuno.
Bangunan kuno ini mempunyai ketebalan 140 cm dengan 5 pilar penguat. Setiap bata penyusunnya mempunyai dimensi 32 x18 x 6 cm. Struktur ini diyakini sebagai talut atau tembok penguat tanah. (lai)