HukumJawa TimurKriminal

Terungkap Motif Trainer Pusat Kebugaran di Surabaya Menusuk Membernya Sendiri

Terungkap Motif Trainer Pusat Kebugaran di Surabaya Menusuk Membernya Sendiri
pelaku saat diamankan oleh petugas
Terungkap Motif Trainer Pusat Kebugaran di Surabaya Menusuk Membernya Sendiri
pelaku saat diamankan oleh petugas

Lenterainspiratif.id | Surabaya – Seorang Trainer pusat kebugaran di Surabaya menusuk seorang member pusat kebugaran Araya Family Club hingga tewas. Diketahui motifnya adalah karena sering di-bully.

Korban adalah Fardi Chandra (46), warga Gembong Sawah tewas setelah ditusuk oleh Eren (38) warga Jalan Kapas Gading Madya, Dukuh Setro, Tambaksari.

Setidaknya ada tujuh tusukan yang mendarat di leher dan punggung korban. Bahkan pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk korban sampai bengkok.

“Tersangka ini dendam sejak lama, sejak satu tahun yang lalu. Tersangka berusaha bicara baik-baik namun tidak diindahkan oleh korban yang terus membully. Makanya tersangka mempunyai rencana melakukan pembunuhan. Jadi dia (tersangka) menghabisi karena dendam kesumat, artinya dia sudah lama memendam itu,” kata Kapolsek Sukolilo Kompol Subiyantana kepada wartawan saat rilis di Mapolsek Sukolilo, Selasa (27/4/2021).

“Diejek, di-bully, kata-katanya kamu tak habisi sama keluargamu . Jadi (tersangka) merasa tersinggung. Karena dia dihina sebagai piti (personal trainer) hanya cari makan dan sebagainya, sehingga dia punya niat melakukan pembunuhan terhadap korban,” kata Subiyantana.

Sebelum peristiwa naas itu terjadi, kata Subiyantana telah terjadi adu mulut antara korban dengan pelaku , tepatnya di lantai dua pusat kebugaran Araya Family Club. Kemudian pelaku turun ke swalayan terdekat untuk membeli pisau.

“Terus selanjutnya korban mau pulang. Diadang di depan (oleh tersangka) kemudian terjadi cekcok mulut lagi, namun pisau sudah disiapkan di balik bajunya (tersangka), sehingga pada waktu terjadi cekcok korban langsung ditusuk,” ujar Subiyantana.

Eren mengakui semua perbuatannya. Dia menyesal dan meminta maaf kepada keluarga korban atas kejadian pada Senin (26/5) itu.

“Perbuatan saya ini sebenarnya saya menyesal. Saya mau minta maaf sama pihak keluarga Fardi. Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas perbuatan saya. Sebenarnya saya punya itikad baik untuk menyelesaikan perselisihan dengan baik. Tapi dia tidak punya itikad baik untuk saya. Karena itulah terjadi hari itu (penusukan),” tandas Eren. ( fi )

Exit mobile version