Lenterainspiratif.id | Gresik – Polsek Balongpanggang, Gresik digeruduk ribuan pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Mereka menuntut Kapolsek Balongpanggang AKP M Zainudin untuk meminta maaf dan mundur dari jabatannya.
Kasat Reskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wildan mengatakan, dari hasil mediasi yang dilakukan pihak PSHT merasa tersinggung dengan ucapan kapolsek saat penyekatan Kamis (9/3/2023) lalu.
“Saat penyekatan itu, ada ucapan kapolsek yang membuat mereka tersinggung. Kemudian itu didengar anggota PSHT lainnya,” beber Aldhino, Minggu (12/3/2023).
Aldhino menjelaskan, meski sudah ada imbauan agar tidak mendatangi Polres Mojokerto Kota, saat itu rombongan perguruan PSHT cabang Gresik masih tetap berangkat. Namun, saat di perbatasan Gresik-Mojokerto, mereka disekat anggota polisi.
“Jadi semua perbatasan dijaga, termasuk wilayah Balongpanggang. Saat itu Polsek Balongpanggang melakukan penyekatan, karena Balongpanggang ini kan perbatasan Gresik dan Mojokerto,” jelas Aldhino
Saat penyekatan tersebut, Kapolsek Balongpanggang mengucapkan kata-kata kepada pengurus PSHT yang membuat tersinggung anggotanya.
“Ucapan yang membuat tersinggung itu, ‘mas kalau sampean (kamu) nggak bisa bubarin warga (PSHT), sampean nggak usah jadi pengurus PSHT’, kurang lebih begitu,” ungkap Aldhino menjelaskan ucapan Kapolsek Balongpanggang saat menyekat anggota PSHT yang mau demo ke Mojokerto.
Sebelumnya, rombongan pesilat yang mengenakan atribut serba hitam menggeruduk Polsek Balongpanggang, Polres Gresik, Sabtu (11/3/2023) malam.
Ratusan masa tersebut mendatangi Mapolsek Balongpanggang diduga meminta agar Kapolsek mundur dari jabatan.
Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Balongpanggang, Siswandi mengatakan bahwa masa pesilat yang konvoi menggunakan motor itu datang berbagai arah.
“Massa aksi berdatangan dari arah timur, barat, utara dan selatan menuju Polsek Balongpanggang,” ucap Siswadi. (Dad)