
Lenterainspiratif.id | Blitar – Sebelum ditemukan tewas mengambang, menurut keterangan beberapa saksi Winda Oktaviani gadis bertato kuda poni di blitar sempat pesta miras dan cekcok soal tarif layanan seks.
Kapolres Blitar AKBP Leonard Sinambela mengatakan, sampai sejauh ini sudah ada delapan saksi yang dimintai keterangan oleh polisi, termasuk orang tua korban, teman dan warga yang menemukan jasad korban.
“Keterangan teman-temannya, mereka bertemu korban terakhir pada Senin (12/7). Sebelumnya, Minggu (11/7) malam, korban minum-minuman keras di sekitar Sungai Lodagung, Sutojayan,” beber Leo, Kamis (22/7/2021).
Leo menambahkan, jika korban saat itu sempat bersitegang dengan teman wanitanya. Sebelum pertemuan terakhir itu pula mereka sempat berseteru di media sosial.
“Kalau keterangan saksi, korban bilang jangan terlalu murah dengan tarif Rp 250 ribu. Itu tarif apa, temannya ini bilang layanan seks. Karena perseteruan inilah, korban pada keesokan harinya minta bertemu saksi lagi di lokasi yang sama,” ungkapnya.
Winda yang dalam keadaan mabuk saat itu menuju ke arah sungai Lodagun. Saat dibujuk teman pria nya untuk pulang. Korban meminta pria tersebut untuk memanggil teman wanita yang sempat berseteru dengan korban.
“Ketika teman pria ini balik ke sungai, ternyata korban sudah tidak ada. Jasadnya ditemukan mengambang di Sungai Jimbe, Sabtu (17/7) pukul 15.00 WIB. Itu berjarak sekitar empat kilometer arah barat dari TKP terakhir,” jelasnya.
Menurut Leo, sampai saat ini penyidik belum menemukan adanya dugaan pembunuhan. Hal ini didukung dari hasil autopsi tubuh warga Kecamatan Kanigoro ini. Faktor utama tewasnya Winda karena tenggelam.
“Dari hasil autopsi, korban meninggal karena banyaknya air yang masuk ke paru-parunya. Akibat tenggelam cukup lama dalam air ya,” pungkasnya. ( Ji )