Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Demi dapatkan layanan wik wik atau seks gratis, menjadi motif Mohammad Irwanto (25) tega membunuh Ambarwati alias Santi (44), terapis rumah pijat Berkah di Jalan Raya Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, setelah menyetubuhinya 2 kali.
“Berdasarkan pengakuannya, tersangka ingin berhubungan seks, tapi tidak mempunyai uang. Sebelumnya, tersangka melihat video porno di ponselnya sehingga dia melakukan perbuatan tersebut. Karena tidak punya uang, dia membunuh korban,” kata Kapolres Mojokerto Kota AKBP Deddy Supriadi kepada wartawan di kantornya, Jalan Bhayangkara, Jumat (19/2/2021).
Deddy mengatakan, Irwanto pertama kali datang ke rumah pijat itu pada 2019, saat itu Irwanto dipijat oleh rekan Santi.
Pria asal Dusun/Desa Wuluh, Kecamatan Kesamben, Jombang, itu ternyata sudah dua bulan pisah ranjang dengan sang istri, hal itu membuat Irwanto tak sanggup menahan nafsu birahinya dan datang ke rumah pijat tempat Santi bekerja pada Kamis (4/2) sekitar pukul 10.30 WIB untuk melampiaskan hasratnya.
“Tersangka sengaja datang ke tempat pijat tersebut tanpa berbekal uang. Dia menyiapkan senjata tajam yang dia bawa pakai tas ransel untuk membunuh korban,” terang Deddy.
Deddy sempat menyebut Santi dibunuh tanpa sempat disetubuhi oleh pelaku. Karena berdasarkan hasil autopsi tidak ditemukan sperma pada alat kelamin korban.
“Karena saat berhubungan, sperma tersangka tidak dikeluarkan di dalam alat kelamin korban, tapi di atas kasur. Sprei kami sita sebagai barang bukti,” ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Rahmawati Laila menjelaskan, Irwanto mempunyai istri yang sedang mengandung anak pertamanya. Saat ini, usia kehamilan istrinya sudah 8 bulan.
“Informasi yang kami dapatkan, tersangka ini pengedar pil koplo, tapi dia tidak mengakui,” ungkapnya.
Menurut Laila, tersangka pisah ranjang dengan istrinya selama dua bulan terakhir. Pasangan muda ini dalam proses perceraian. Kondisi inilah yang membuat Irwanto tidak mampu menahan nafsu birahinya.
“Tersangka mengaku gengsi minta jatah ke istrinya karena proses cerai. Sudah dua bulan pisah ranjang,” jelasnya.
Saat datang pada tahun 2019 lalu, Irwanto membayar pijat plus-plus yang dilayani teman Santi, sebesar Rp 300.000. Namun pada kunjungan keduanya pada Kamis (4/2/2021), Irwanto memilih tidak membayar karena tidak memiliki uang.
“Setelah itu, tersangka melakukan sesi kedua. Saat korban lengah karena posisi nungging, tersangka mengambil senjata tajam yang dia bawa, lalu melakukan pembunuhan terhadap korban. Sesi kedua belum tuntas, hanya supaya korban lengah,” terangnya.
Irwanto menusuk Janda satu anak asal Loceret, Nganjuk itu sebanyak tiga kali di lehernya, dengan lebar luka 7cm dan sedalam 14 cm, luka tusuk juga ditemukan di pinggul dan punggung korban.
“Selama kami periksa, kondisi jiwa tersangka normal. Dia dengan sadar melakukan perbuatan tersebut. Memang sejak awal niatnya tersangka ingin membunuh karena tidak punya uang, itu saja,” tandas Laila. ( roe)