Jawa TimurPeristiwa

Terasa Aneh, Sang Ayah Sebut Santri Amanatul Ummah yang Meninggal Tidak Punya Riwayat Penyakit

×

Terasa Aneh, Sang Ayah Sebut Santri Amanatul Ummah yang Meninggal Tidak Punya Riwayat Penyakit

Sebarkan artikel ini
Santri Meninggal, Amanatul Ummah
Rumah duka santri Amanatul Ummah yang meninggal secara mendadak

Lenterainspiratif.id | Sidoarjo – Rheydinata Satria Reksadana alias RSR (17) santri Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah meregang nyawa saat kegiatan belajar mengajar (KBM). Diduga, siswa kelas 12 Madrasah Berstandar Internasional (MBI) itu meninggal secara mendadak lantaran terkena serangan jantung. Meski begitu, ayah korban mengaku jika korban tidak memiliki riwayat jantung.

Yulianto (42) ayah korban menceritakan, dokter menerangkan jika anaknya meninggal karena terkena serangan jantung. Meski begitu, Yulianto menegaskan jika anaknya tidak memiliki riwayat penyakit sama sekali.

“Kalau keterangan dokter terkena serangan jantung. Tapi selama ini anak saya tidak punya riwayat penyakit termasuk jantung,” ucapnya saat ditemui Lenterainspiratif.id di rumahnya Desa Jambangan, Candi, Sidoarjo pada, Selasa (4/10/2022).

Yulianto mengaku jika anaknya merupakan santri yang berprestasi. Dalam waktu dekat, RSR ternyata hendak mengikuti lomba akuntansi. Oleh karenanya, ayah korban menduga jika anaknya kelelahan untuk melakukan persiapan lomba tersebut.

“Ya mungkin kelelahan belajar sampai malam. Kita juga tidak tahu,” tuturnya.

Yulianto mengaku jika pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian anak sulungnya itu. Dirinya juga menyebutkan jika RSR meninggal secara wajar.

“Soalnya tanda kekerasan tidak ada, kalau keracunan makanya juga sama-sama,” ucapnya.

“Tapi kalau di rumah sudah tidak ada tamu kadang saya dan istri saya sering menangis berdua, teringat almarhum,” pungkasnya.

RSR (17) dinyatakan meninggal pada Jumat (30/9/2022). Korban yang saat itu melakukan KBM di kelas 12 ruang 5 tiba-tiba tersungkur dari bangkunya.

Waktu terjatuh ini korban juga mengalami kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya.

Para guru dibantu siswa lainnya akhirnya membawa korban ke RS Sumberglagah untuk mendapatkan pertolongan. Hanya saja sesampai di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal.

“Betul, saat diruang kelas waktu belajar. Korban duduk kemudian terjatuh dan kejang-kejang. Benar (Mulut korban mengeluarkan busa),” ucap Kapolsek Pacet AKP Amat. (Diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *