LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Direktur Operasi Perum Perhutani Natalas Anis Harjant melakukan peninjauan lapangan pengembangan Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Garung, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kambangan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten, Jumat (23/02). Dalam kegiatan itu, Natalas Alis tertarik dengan metode pengembangan pembibitan tebu KPH Mojokerto.
KPH Mojokerto saat ini menerapkan pembibitan tebu dengan teknik Bud Chips. Metode ini dipercaya dapat mengembangkan bibit tebu yang lebih efisien dan berkualitas.
Dengan teknik Bud Chips nantinya akan dihasilkan bibit tebu, dalam jumlah yang lebih banyak dan menghemat penggunaan bibit saat pembibitan.
“Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya produksi gula, salah satunya dikarenakan rendahnya kualitas bibit tebu,” papar Denny Yadianurtopo, sebagai Koordinator Pengawalan ATM yang juga Wakil Administratur Perhutani Mojokerto Timur ini menjelaskan.
Metode Bud Chips diyakini dapat meningkatkan kualitas bibit tebu. Teknik Bud Chips dilakukan dengan melakukan pengeboran di sekitar mata tunas secara melingkar, dengan mengikutsertakan sebagian titik akar tumbuh. Dengan cara ini bisa menghasilkan 10-15 anakan tanaman, jumlah yang lebih banyak dibanding dengan cara menanam konvensional yang hanya menghasilkan 8-10 anakan tanaman.
Tak hanya itu, metode Bud Chips mampu menghemat bibit hingga enam kali dibanding dengan cara menanam konvensional. Penggunaan teknik Bud Chips hanya membutuhkan bibit 1-2 ton per hektar, sedangkan penanaman konvensional membutuhkan bibit hingga 6-7 ton per hektar.
“Apalagi bibit tebu yang ditanam pun bisa berproduksi hingga 95 ton per hektar. Sedangkan dengan metode bagal (konvensional) hanya mencapai 65 ton per hektarnya,” ungkap Denny sambil memamerkan pertumbuhan demplot tanaman tebu metode Bud Chips yang ada di depannya.
Kunjungan kerja Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto didampingi Kepala Divisi Multi Usaha Kehutanan (MUK) Perum Perhutani, Errik Alberto, Kepala Departemen PSDH dan Produksi Divisi Regional Jawa Timur, Gunawan Sidik Pramono dan diterima langsung oleh Administratur Perhutani Mojokerto, Rusydi beserta jajaran.
Dalam arahannya Direktur Operasi Perhutani mengatakan; Produk Kayu dan Getah masih menjadi penyumbang utama pendapatan Perusahaan. Tetapi karena adanya situasi Global terhadap wilayah-wilayah yang menjadi pasar Produk Perhutani mengakibatkan lemahnya daya beli terhadap kedua Produk tersebut. “Agroforestry Tebu Mandiri inilah menjadi produk unggulan berikutnya yang diharapkan mampu memberi kontribusi pendapatan besar bagi Perhutani”, ungkap Natalas Anis Harjanto.
“Apresiasi buat rimbawan Mojokerto; dengan kondisi seperti ini, teman-teman masih punya semangat untuk berinovasi dan kerja keras demi perusahaan dengan mampu menampilkan metode-metode inovatif terkait pengembangan agroforestry tebu seperti Bud Chips serta mensukseskan kegiatan ATM ini dalam kondisi yang sangat bagus, semoga bisa menjadikan Perhutani kembali bangkit dan jaya kembali”, imbuh ayah dua anak ini memberikan motivasi kepada segenap rimbawan.
Administratur Perhutani Mojokerto, Rusydi mengucapkan terima kasih atas kunjungan Direktur Operasi Perum Perhutani di KPH Mojokerto dan berharap dengan adanya pembinaan dari Direktur Operasi akan menambah motivasi karyawan untuk bekerja lebih produktif guna meningkatkan pendapatan perusahaan.
“Kami beserta jajaran Perhutani Mojokerto tetap semangat, bekerja keras untuk mengawal suksesnya ATM yang sudah ditargetkan oleh perusahaan, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan,” pungkasnya. (roe)