Jawa TimurPeristiwa

Santri Amanatul Ummah Meninggal Mendadak, Sang Ayah : Malamnya Sempat Telepon

×

Santri Amanatul Ummah Meninggal Mendadak, Sang Ayah : Malamnya Sempat Telepon

Sebarkan artikel ini
Santri Amanatul Ummah, Mendadak Meninggal, Sidoarjo,
Yulianto (42) Ayah Santri Amanatul Ummah yang Mendadak Meninggal

Lenterainspiratif.id | Sidoarjo – Meninggalnya RSR (17) santri Amanatul Ummah secara mendadak tidak pernah diduga pihak keluarga. Bahkan, semalam sebelum meninggal korban sempat menjalin komunikasi dengan ayahnya melalui telepon.

Ayah korban, Yulianto (42) menceritakan, kabar kematian anak sulungnya itu diterima keluarga pada Jumat (30/9/2022) siang hari. Waktu itu, pihak pondok pesantren datang langsung ke rumah duka di Desa Jambangan, Candi, Sidoarjo.

“Pihak pondok datang sekitar pukul 11.00 WIB. Yang menemui istri saya soalnya waktu itu saya sedang bekerja. Setelah itu saya pulang,” ucap Yulianto saat ditemui Lenterainspiratif di rumahnya, Selasa (4/10/2022).

Mendengar kabar tersebut, keluarga RSR langsung berangkat ke RS Sumberglagah, Pacet, Mojokerto untuk melihat jenazah anaknya. Yulianto mengatakan jika dari pemeriksaan dokter, RSR meninggal karena terkena serangan jantung.

Yulianto juga mengaku jika dalam tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dirinya juga membenarkan jika sebelum meninggal, anaknya sempat mengalami kejang-kejang.

“Dari cerita temannya korban sempat mengalami kejang, cuman karena apa saya tidak tahu. Tanda-tanda luka saat saya lihat juga tidak ada,” ungkapnya.

Yulianto mengaku jika dirinya sempat kaget mendengar kabar kematian anaknya yang secara mendadak. Dirinya juga mengaku, semalam sebelum dinyatakan meninggal, RSR sempat bertelepon dengannya.

“Kamis malam sempat telepon saya meminta doa mau ada lomba,” bebernya.

Yulianto mengaku jika pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian anak sulungnya itu. Dirinya juga menyebutkan jika RSR meninggal secara wajar.

“Soalnya tanda kekerasan tidak ada, kalau keracunan makanya juga sama-sama,” ucapnya.

“Tapi kalau di rumah sudah tidak ada tamu kadang saya dan istri saya sering menangis berdua, teringat almarhum,” pungkasnya.

Dalam pemberitaan sebelumnya, RSR (17) santri Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pondok Pesantren Amanatul Ummah dikabarkan meninggal secara mendadak pada, Jumat (30/9/2022).

Korban yang saat itu melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di ruang 5 kelas 12, tiba-tiba tersungkur dari bangkunya.

Selain itu, korban juga mengalami kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya. Pada guru dibantu siswa lainnya membawa korban ke RS Sumberglagah untuk mendapatkan pertolongan. Hanya saja sesampai di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal.

“Betul, saat diruang kelas waktu belajar. Korban duduk kemudian terjatuh dan kejang-kejang. Benar (Mulut korban mengeluarkan busa)” ucap Kapolsek Pacet AKP Amat. (Diy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *