AgamaJawa Timur

Sambut Tahun Baru Islam, Mas Pj dan Gus Mus Ajak Warga Kota Mojokerto Introspeksi Diri

×

Sambut Tahun Baru Islam, Mas Pj dan Gus Mus Ajak Warga Kota Mojokerto Introspeksi Diri

Sebarkan artikel ini
Tahun Baru Islam, Gus Mus
Pj Walikota Mojokerto Moh Ali Kuncoro saat mendengarkan tausiyah Kh Mustofa Bisri

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Momen Tahun Baru Islam 1446 Hijriah, Pejabat (Pj) Walikota Mojokerto Moh Ali Kuncoro mengajak umat muslim instrospeksi diri, Sabtu (6/7/2024).

Seruan itu disampaikan Mas Pj dalam kegiatan ngaji bareng KH. Mustofa Bisri yang digelar di Parkir Timur GOR dan Seni Mojopahit, Jl. Gajah Mada No.149, Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

Tausiah kali ini dihadiri ratusan masyarakat dari berbagai daerah. Acara yang dibuka gratis untuk umum ini juga akan dimeriahkan sholawat bersama Cak Fandy dan Group Hadrah Liwaaul Hamdi.

Pejabat (Pj) Walikota Mojokerto Moh Ali Kuncoro mengatakan, bagi umat islam malam ini merupakan malam pergantian tahun. Dalam momen itu, sosok yang akrab disapa Mas Pj mengajak masyarakat introspeksi diri atas perbuatan selama satu tahun ini.

“Dalam malam pergantian tahun biasanya kita melakukan muhasabah, instrospeksi diri, apa yang kita lakukan dalam satu tahun ke belakang,” ucapnya.

Menurut Mas Pj, manusia hidup dalam tiga waktu, yaitu hari kemarin yang telah terjadi tidak bisa diperbaiki, hari ini yang harus dimanfaatkan dengan baik dan hari esok yang penuh misteri dan tidak ada kepastian.

“Oleh karena itu saya mengajak semuanya bersyukur dan senantiasa melakukan hal-hal yang baik. Semuanya harus bisa menjadi insan yang solutif dan produktif,” pinta Mas Pj.

Di akhir sambutannya, Mas Pj juga mengajak seluruh masyarakat Kota Mojokerto untuk gotong royong dan terlibat dalam pembangunan.

“Hal itu untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045,” tukasnya.

Seruan dari Mas Pj rupanya mendapat afirmasi dari Gus Mus. Pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu menilai jika tahun baru islam ke 1446 hijriah merupakan momentum yang paling baik untuk introspeksi diri.

“Kita umat islam memiliki tanggung jawab untuk benar-benar memperbaiki diri terlebih kita (umat Islam) mayoritas di negeri ini,” katanya.

Menurut Gus Mus, baik-buruknya Negara Indonesia ini lebih banyak bergantung kepada umat islam selaku mayoritas. Untuk itu ia mengingatkan kepada umat muslim agar menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.

“Kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri seberapa sering kita membaca Al-Qur’an. Kemudian seberapa memahami kita dan apakah kita sudah mengamalkan semua petunjuk di dalam Al-Qur’an,” tukas Gus Mus. (diy)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *