Jurnalis : Didit Siswantoro
Jombang, lenterakiri.com
Dua bakal calon (bacalon) yang sudah terjaring di Partai Hanura masing-masing Wabup Jombang Mundjidah Wahab dan Abdul Khodir, Kader Partai Demokrat Jombang, tampaknya harap-harap cemas menunggu rekom partai besutan Jendral Wiranto itu turun. Ini setelah, nama Nyono Suharli Wihandoko, Bupati Jombang, Jawa Timur, tiba-tiba muncul saat rapat pleno dengan DPP di Surabaya Jum’at (15/9/2017) lalu.
Ketua DPC Hanura, Kartijo menjelaskan, sejak awal pihaknya sudah bulat mengusulkan nama Mundjidah Wahab dan Abdul Khodir ke DPP Partai Hanura. Hal itu berdasarkan tahapan penjaringan bakal calon ditingkat kabupaten/kota. Dengan dua nama yang diusulkan itu, anggota komisi C DPRD Jombang ini optimistis agar rekom DPP Hanura paling tidak turun kepada salah satu dari dua nama yang dimaksud.
“Sesuai tahapan kita sudah usulkan nama Bu Mun dan pak kaji Khodir ke DPP Hanura,” ujar Kartijo, saat ditemui (19/09/2017).
Namun, betapa cemasnya dia ketika nama Nyono Suharli Wihandoko yang justru tak mengikuti pendaftaran di tingkat DPC tiba-tiba muncul dari sekian nama bakal calon yang akan direkom DPP Hanura. “Nama pak Nyono juga disebut kemarin,” tambahnya. Dari informasi yang dia dapat, Nyono Suharli Wihandoko diketahui ikut mendaftarkan dirinya ke DPP Partai Hanura. Hanya, ia belum bisa menjelaskan pendaftaran yang dilakukan Nyono Suharli Wihandoko dilakukan secara langsung atau via online. “Saya kurang tahu. Namun yang jelas pendaftaran via online sampai saat masih terbuka.
Adanya nama Nyono tersebut, ia berharap kedua bakal calon yang sudah mendaftar ke Hanura tidak ikut cemas. Kartijo menyebut akan tetap berkomitmen pada dua nama yang mendaftar ke Hanura. “Saya tetap memegang komitmen mendukung dua nama itu, karena bu mun dan pak khodir sudah melaksanakan sesuai mekanisme DPC hanura mulai pendaftaran, pengembalian formulir hingga penyampaian visi-misi,” paparnya.
Hanya saja, lanjut Kartijo, pihaknya tak bisa memutuskan kepada siapa rekom tersebut bakal turun. Sesuai mekanisme partai, DPC hanya memfasilitasi tahapan DPP untuk melakukan penjaringan. Sementara kewenangan rekom adalah wewenang pucuk pimpinan DPP Hanura. “Untuk rekom memang DPP Partai Hanura yang menurunkan. Ya kita tunggu saja prosesnya. Namun saya secara pribadi tetap komitmen pada dua bakal calon itu."pungkasnya (dit)