Daerah

RSUD Waluyo Jati Probolinggo Digerudug Warga, Ini Sebabnya

×

RSUD Waluyo Jati Probolinggo Digerudug Warga, Ini Sebabnya

Sebarkan artikel ini
RSUD Waluyo Jati Probolinggo Digerudug Warga, Ini Sebabnya
Foto : warga saat mendatangi RSUD

RSUD Waluyo Jati Probolinggo Digerudug Warga, Ini Sebabnya
Foto : warga saat mendatangi RSUD Waluyo Jati

Lenterainspiratif.com | Probolinggo – Tak terima soal dua warga yang divonis positif COVID-19 oleh RSUD, puluhan warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan mendatangi RSUD Waluyo Jati Rabu (2/9) malam. Mereka menolak dua pasien berinisial SI dan KK dibawa kerumah sakit karantina.

Aksi protes warga ini diwarnai adu mulut lantaran warga memaksa masuk ke dalam rumah sakit, namun dihalangi oleh petugas kepolisian dari Polres Probolinggo dan Polsek Kraksaan yang berjaga di depan IGD.

Diketahui SI dan KK sebelumnya dirawat di RSUD Waluyo Jati, keduanya menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Graha Sehat di Kecamatan Kraksaan.

Menurut keluarga pasien, Hermanto, di Rumah Sakit Graha Sehat, keduanya didiagnosa sakit lambung dan paru-parunya kotor. Namun setelah dirawat selama 5 hari di RSUD Waluyo Jati, mereka justru divonis terpapar COVID-19.

“Kenapa sekarang sama pihak RSUD Waluyo Jati dimasukkan dan dinyatakan terpapar COVID-19. Tiba-tiba 5 hari 2 pasien keluarganya mau dipindah ke ruang isolasi di rumah sehat khusus pasien Corona. Saya ngak mau karena bukan sakit Corona,” kata Hermanto, sebagaimana dikutip dari Detikcom, Kamis (3/9/2020).

Salah satu tokoh masyarakat bernama Samsul Arifin berhasil membuat emosi warga mereda, setelah melakukan mediasi dan memberikan pemahaman. Wargapun bubar dan meninggalkan rumah sakit plat merah tersebut.

“Memang pemahaman warga Kalibuntu tentang COVID-19 masih awam. Saya kasih penjelasan bahwa COVID-19 sangat berbahaya. Seandainya pasien positif dibawa pulang maka bahaya ke warga lain. Jika peduli dengan masyarakat lain kami minta ikuti aturan pemerintah dengan protokol kesehatan. Alhamdulillan setelah diberi penjelasan, warga Desa Kalibuntu legowo dan pulang,” jelas Samsul.

Namun pihak Polsek Kraksaan maupun pihak rumah sakit memilih bungkam dan enggan memberikan keterangan terkait aksi massa dan kondisi kedua pasien yang dinyatakan positif COVID-19. Dan diarahkan ke Gugus Tugas Satgas COVID-19 Kabupaten Probolinggo. (tim)