Lenterainspiratif.id | Ponorogo – Warga Ponorogo rela antri berdesakan demi mendapatkan minyak goreng murah. Bahkan dalam operasi pasar murah yang digelar di Paseban, Alun-alun Ponorogo tersebut, sempat ricuh hingga diwarnai aksi saling dorong.
Para pengunjung yang datang berusaha berada di barisan paling depan. Alhasil suara tangisan anak terdengar minta tolong untuk dikeluarkan dari barisan.
Pantauan dilokasi, ribuan warga tampak antri sejak pukul 07.00 WIB. Padahal operasi pasar minyak goreng baru dimulai sekitar pukul 09.30 WIB. Tak jarang ibu-ibu rela antre dengan menggendong buah hatinya.
“Iya ini terpaksa bawa anak. Minyak goreng langka di Ponorogo. Samping rumah sudah tidak ada,” ujar warga, Puji Lestari yang datang bersama anaknya.
Umi warga Desa Pengkol, Kecamatan Kauman mengatakan, ia mengaku mendapatkan minyak goreng murah setelah mengantre sejak pukul 07.30 WIB.
Berbeda dengan Indah, warga Kecamatan Siman itu harus pulang dengan tangan kosong, karena sudah mengantri namun persediaan minyak goreng habis.
“Saya ngantri mulai pukul 07.30 WIB. Tetapi ndak dapat, berdesakan. Harganya di sini 2 liter dapat Rp27 ribu. Di luar biasanya hanya Rp22 ribu per liter,” tegasnya.
“Saya ini beli lo, kok berdesak-desakan. Kalau gak untuk menjual makanan gak gini. Antriannya bikin pusing,” pungkasnya.
Pemerintah setempat menyediakan 6000 liter minyak goreng untuk operasi pasar minyak goreng di Ponorogo yang digelar di 4 lokasi pada Selasa, (22/2/2022). (Ji)