Jawa TimurKriminal

Rendy Oknum Polisi Pacar Novia Mahasiswi Yang Bunuh Diri Terancam Lima Tahun Penjara 

×

Rendy Oknum Polisi Pacar Novia Mahasiswi Yang Bunuh Diri Terancam Lima Tahun Penjara 

Sebarkan artikel ini
Rendy Oknum Polisi, Novia Mahasiswi Bunuh Diri
Rilis di Mapolres Mojokerto

Rendy Oknum Polisi, Novia Mahasiswi Bunuh Diri
Rilis di Mapolres Mojokerto

 

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Oknum polisi Rendy Bagus pacar mahasiswa cantik Novia Widyasari Rahayu (23) asal Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto yang nekat bunuh diri di makam ayahnya terancam lima tahun penjara.

Rendy Bagus ( RB) berasal dari kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan yang bertugas di Mapolres Pasuruan .

Randy merupakan oknum polisi angkatan 47, dia menjadi ajudan Kapolres Pasuruan.

Wakapolda Jatim, Brigjen Pol. Slamet Hadi Supraptoyo S.H., M.H menjelaskan RB menggugurkan kandungan novia dengan menggunakan dua jenis obat postinor dan cykotec.

Atas perbuatanya tersangka RB karena sengaja mengugurkan kandungan dan mematikan janin maka dijerat dengan pasal 348 KUHP juncto 55 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara.

” Kami akan melakukan penahanan terhadap RB dan akan melakukan proses pidana serta kode etik terhadap pelaku RB”, Terang Slamet.

Sebelumnya, dari keterangan salah satu teman Novia yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, aksi bunuh diri yang dilakukan korban bukanlah karena depresi akibat ditinggal ayahnya meninggal, melainkan mendapatkan tekanan hidup yang pelik.

Novia diketahui menjalin hubungan asmara dengan RB yang merupakan seorang polisi dari polres pasuruan.

Singkat cerita, Novia hamil 4 bulan dengan RB. Ia meminta pertanggung jawaban RB atas kehamilannya, namun RB tidak mau bertanggung jawab.

Novia akhirnya meminta pertanggung jawaban kepada orang tua RB. Orang tua RB menyanggupi, korban diajak makan oleh RB beserta keluarganya. Selepas itu, keluarga RB menuju rumah Novia untuk membicarakan kepada orang tua Novia.

Namun sesampai dirumah korban, orang tua RB mengatakan bahwa dirinya tidak menyetujui jika RB dan korban segera menikah.

“Alasannya RB masih punya kakak yang belum menikah, dan juga RB saat ini baru menjadi Polisi,” ucap teman korban.

Setelah dua hari berselang, RB mengirimkan pesan ke korban untuk mengajaknya jalan. Ke esokan harinya korban dijemput RB.

“Saat jalan itu, RB memaksa Novia meminum 4 butir obat. Sore harinya Novia merasa lapar karena sejak dari tadi dirinya tidak makan dan minum. Diwaktu itu Novia merasakan sakit hebat diperutnya,” jelasnya.
Dua hari setelah peristiwa ini, korban sempat drop dan sempat opname di salah satu rumah sakit. Novia juga sempat kritis.

“Beberapa hari masuk RS, RD juga yang nemenin Novia di RS,” ucapnya.

Sepulang dari RS, korban sempat memberanikan diri untuk bercerita ke keluarganya, namun respon dari keluarga sangat tidak memuaskan bagi Novia. Bahkan pamannya memarahi bahkan mengancam akan membunuh Novia.

Novia pun semakin depresi hingga akhirnya dia membeli sianida di salah satu toko online dengan harga Rp 160 ribu dan meminumnya di samping makam ayahnya. (Diy)