Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Upaya Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMPerindag) Kota Mojokerto menertibkan sejumlah pedagang Pasar Tanjung Anyar yang tumpah ke bahu jalan dipastikan rampung, bahkan memberikan sinyal bakal berikan diskon sewa lapak khususnya pedagang buah di Rest Area.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKMPerindag) Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan bahwa Walikota Mojokerto telah memberikan sinyal positif bagi sejumlah pedagang buah yang siap di relokasi ke Rest Area, tak hanya itu ia berjanji akan memberikan diskon sewa lapak 50 persen selama setahun kedepan. Kami ini mitra pedagang, tugas kami penataan, pembinaan, fasilitasi & pelayanan, jadi sebisa mungkin kami mengupayakan yang terbaik.
” Bahwa lapak di Rest Area dengan ukuran (3×5) meter persegi hanya kita tarif Rp. 300.000 sedangkan (3×2) meter hanya Rp. 150.000 perbulan mulai tahun depan kemudian mereka usul relokasi ke rest area, kami laporkan Bu Wali dan Alhamdulillah mendapat ijin bahkan diberikan stimulus yaitu gratis sewa hingga akhir tahun ini, diskon sewa 50% selama 2023, gratis listrik sampai dengan akhir Juni 2023. Besaran sewa setelah diskon Ukuran los besar 3×5,5 meter sewa 10.000 per hari, ukuran los kecil 3×2 meter 3.300 per hari, ” Jelasnya kamis ( 27/10/2022 ).
Lebih lanjut, Mbak Ani ( sapaan akrab Ani Wijaya) juga menegaskan bahwa Sabtu, kami undang pedagang melihat lokasi, tanda tangan, pernyataan dan undian penempatan. Pedagang yang datang 32. Selasa sore kami undang kembali khusus pedagang buah, khawatir sabtu banyak yang belum tahu perkembangan di lapangan. Sehingga memang molor karena adanya kesepakatan baru dengan pedagang buah.
Masih Kata Ani, Akhirnya sampai dengan kemarin kami masih menampung pendaftaran lokasi, alhamdulillah dari 205 pedagang yang akan direlokasi semua sudah mendaftar dan sudah kami plotting lokasi relokasi.
” Sore ini akan kami luncurkan pemberitahuan ke masing masing pedagang untuk menempati area relokasi yang sudah disepakati ini, paling lambat rabu depan sudah ditempati, jika tidak maka lokasi relokasi bebas bisa diakses pedagang lainnya yang membutuhkan. Tahapan sosialisasi, himbauan, dan kesepakatan penempatan relokasi sudah selesai, Semoga tahapan relokasi bisa segera dilaksanakan oleh seluruh pedagang.
” Kami menargetkan bahwa paling lambat Rabu 2 November 2022 para pedagang seyogyanya sudah pindah ke tempat relokasi yang sudah disediakan, dan setelah hari selasa besok tugas berikutnya kami serahkan pada Satpol PP Kota Mojokerto selaku penegak Perda serta Dishub Selaku yang memiliki kewenangan terkait jalan, ” terang Ani.
Lebih lanjut ia juga mengatakan, Pasar Kranggan diganti Rest Area, sesuai kesepakatan pedagang buah. Karena strategis, luas sehingga truk distribusi bisa masuk, dan pembeli dimudahkan karena khusus pedagang buah akan ada di sana selain kuliner.
Selanjutnya Pasar Kranggan akan dimaksimalkan untuk menampung pedagang kuliner yang ada di sekitarnya.
Pasar Prapanca untuk menampung pedagang sayur lauk dan buah serta kebutuhan sehari-hari karena lokasinya di tengah pemukiman.
” Pasar Kliwon karena awal tahun depan pedagang loak dan barang antik relokasi ke pasar tematik di ketidur (yang sekarang dibangun Dinas PUPR), nah selanjutnya akan kita optimalkan untuk pusat kuliner di sekitar Majapahit dan alun alun. Kajian ini berdasarkan potensi perdagangan yang ada di sekitarnya, ” Tegasnya.
Saat disinggung terkait molornya pemberian batas waktu para pedagang yang terkena target penertiban, dirinya menjelaskan bahwa ia mengedepankan langkah persuasif, termasuk melakukan langkah diskusi agar menemukan titik temu yang pas dan diterima semua pihak.
” Kami sudah melakukan diskusi bersama para pedagang kurang lebih sudah 6 kali sejak Agustus 2022, sehingga kita menemukan bahwa pedagang buah kita pindah di Rest Area dengan alasan bahwa selain dekat dengan jalan raya, juga proses penurunan barang akan sangat mudah. Nah terkait molornya jadwal ya karena proses menemukan titik temu,” Jelasnya.
Sebelumnya, Pedagang di Jalan Residen Pamuji, HOS Cokroaminoto dan Jalan KH Nawawi ada 196 pedagang yang berjualan di tiga jalan itu sepakat untuk dipindah berkat sistem komunikasi win win solution.
Jika mayoritas pedagang tak ada perlawanan maka Upaya relokasi pedagang tumpah di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto ditargetkan rampung.
Ani Wijaya, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperinda g) Kota Mojokerto menjelaskan pihaknya secara intens terus melakukan koordinasi dengan pedagang untuk melakukan fasilitasi relokasi dengan mengedepankan sistem komunikasi win win solution.
“Setelah kemarin kita buka dialog dengan para pedagang, akhirnya ada titik temu. Sebanyak 32 pedagang buah yang berasal dari Kota Mojokerto maupun luar Kota Mojokerto yang sebelumnya menolak di pindah akhirnya mau di relokasi,” ujarnya minggu ( 22/10/2022).
Usulan para pedagang yang mengusulkan agar Rest Area Gunung Gedagangan ditempati pedagang buah langsung diamini oleh Walikota Mojokerto Ika Puspitasari.
” Ning Ita ( Sapaan Akrab Walikota Mojokerto ) langsung memberikan ijin untuk area bawah Rest Area Gunung Gedagangan ditempati pedagang buah. Sedangkan area atas tetap untuk pedagang makanan dan minuman,” tegasnya.
lebih lanjut Ani juga mengatakan bahwa terdapat 32 pedagang, dimana 12 pedagang besar sudah mengambil undian dan 22 pedagang eceran. Sisanya meminta di fasilitasi relokasi ke dalam Pasar Tanjung, para pedagang juga menyetujui untuk segera relokasi paling lambat tanggal 25 Oktober besok. Ini setelah dilakukan penyekatan lokasi oleh pihak Diskopukmperindag,” tegasnya.
Masih kata Ani, para pedagang juga menyetujui untuk segera relokasi paling lambat tanggal 25 Oktober besok. Ini setelah dilakukan penyekatan lokasi oleh pihak Diskopukmperindag.
“Relokasi para pedagang buah di Rest Area Gunung Gedangan ini selanjutnya akan merubah ikon tempat tersebut, selain sebagai pusat kuliner juga menjadi pusat buah,” pungkasnya.
Terdapat 143 pedagang terkena sasaran relokasi. Dari pendataan, tercatat 64 pedagang diantaranya merupakan warga Kota Mojokerto, selebihnya warga luar daerah. Sedangkan nantinya jumlah lapak buah di Rest Area terdapat 40 lapak. ( Roe )