MOJOKERTO, LenteraInspiratif.id – Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mencatat proyeksi realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Triwulan III Tahun Anggaran 2025 mencapai Rp 658,16 miliar atau sekitar 77,07 persen dari target tahunan. Angka ini melampaui tahapan target 75 persen atau Rp 640,52 miliar.
Data tersebut disampaikan dalam Rapat Evaluasi Penerimaan PAD Triwulan III yang digelar pada 15 September 2025 di Ruang Rapat Asisten Setda Kabupaten Mojokerto. Rapat dipimpin oleh Sekda Mojokerto Drs. Teguh Gunarko, M.Si dan dihadiri 15 OPD penghasil.
Berdasarkan dashboard aplikasi Sipanjol, hingga 12 September 2025 capaian realisasi PAD tercatat Rp 614,89 miliar (72 persen), lebih tinggi 1,89 persen dari tahapan target yang seharusnya Rp 598,75 miliar (70,11 persen). Dengan proyeksi hingga 30 September 2025 sebesar Rp 658,16 miliar (77,07 persen), capaian tersebut diyakini akan terus meningkat.
“Capaian ini menunjukkan komitmen kuat seluruh perangkat daerah untuk mengoptimalkan potensi PAD di tengah tantangan ekonomi,” ungkap Sekda Teguh Gunarko.
Meski demikian, masih ada empat OPD penghasil yang belum mencapai tahapan 75 persen, yaitu Dinas Pangan dan Perikanan, Disbudporapar, Dinas Pertanian, serta Disperindag. Beberapa kendala penyebabnya antara lain cuaca ekstrem yang memengaruhi produksi perikanan, penurunan kunjungan wisata, serta tunggakan sewa kios pasar.
Kepala Bapenda Mojokerto, Drs. Ardi Sepdianto, M.Si, menegaskan pihaknya menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mempercepat capaian PAD, di antaranya memperkuat koordinasi, penagihan tunggakan, serta optimalisasi potensi sektor unggulan. “Kami akan memastikan target PAD akhir tahun tercapai,” tegasnya.
Salah satu contoh hambatan adalah penutupan jalan menuju kawasan wisata Air Terjun Dlundung selama tiga bulan yang menekan penerimaan sektor pariwisata. Sementara di sektor perikanan, tingginya angka kematian benih ikan akibat cuaca tidak menentu menjadi kendala serius.
Di sisi lain, Disperindag terus berupaya menekan tunggakan kios pasar dengan penerbitan surat peringatan, penagihan langsung, dan optimalisasi retribusi di Pasar Trowulan.
Sekda Teguh meminta seluruh OPD penghasil mempercepat capaian hingga akhir Desember 2025. Ia juga menekankan evaluasi kerja sama dengan pihak swasta serta mekanisme reward and punishment terkait Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) sesuai Perbup No. 53 Tahun 2023.
Pemkab Mojokerto optimistis target PAD 100 persen dapat tercapai. Bupati Mojokerto juga mengapresiasi kerja keras seluruh pihak dan menekankan peningkatan layanan publik yang transparan serta akuntabel agar penerimaan daerah terus meningkat.
Rapat evaluasi ini menjadi momentum memperkuat sinergi antar-OPD. Pemerintah berharap, langkah strategis yang diambil dapat berdampak langsung pada pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. (Adv)











