DaerahJawa Timur

Proyek Peningkatan Jalan Di Wilayah Kota Mojokerto Senilai Rp 17 Miliar Mencapai 90 Persen

×

Proyek Peningkatan Jalan Di Wilayah Kota Mojokerto Senilai Rp 17 Miliar Mencapai 90 Persen

Sebarkan artikel ini
Proyek Jalan, jalan kota mojokerto

Proyek Jalan, jalan kota mojokerto

Mojokerto | lenterainspiratif.id – Pemerintah kota ( Pemkot Mojokerto ) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Mojokerto tengah merampungkan proyek peningkatan jalan senilai Rp 17 miliar, saat ini sudah mencapai 90 persen.

Dari lima titik pekerjaaan kini menyisakan dua pekerjaan rumah (PR) untuk proyek serupa yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Proyek tersebut yakni peningkatan jalan di Lingkungan Balongcangkring arah TPA sepanjang 800 meter dan LC Meri sepanjang 2 km. Kedua proyek tersebut sudah mendapat jatah garap tahun 2022 mendatang.

Kabid Bina Marga DPUPR Kota Mojokerto Endah Supriyani Mengatakan bahwa Kemantapan jalan Kota Mojokerto sudah di atas 90 persen. Tahun depan seluruh jalan poros di kota sudah aspal, sedang jalan lingkungan sudah paving atau cor,” paparnya.

Endah menjelaskan, tahun ini pihaknya tengah melaksanakan lima proyek peningkatan dan pelebaran jalan. Hampir sebagian besar jalan dibikin lebar dengan rentang 6-9 meter. Sehingga untuk itu pihaknya terpaksa mengubah saluran air sebagai media jalan.

“Banyak (jalan baru) yang memanfaatkan saluran air kecuali Pekayon. Karena Pekayon saluran air di atas trotoar. Pelebaran tersebut untuk mengantisipasi pergerakan lalu lintas yang semakin padat dari tahun ke tahun,” urainya.

Ia percaya pemanfaatan saluran air sebagai media jalan tersebut tidak akan menggangu fungsi saluran air tersebut. “Tidak akan menganggu. Karena setiap jalan di atas saluran itu kita buat semacam bak kontrol yang memungkinkan bisa dibersihkan kotorannya,” tambahnya.

Kelima proyek peningkatan jalan yang tengah dikerjakan tersebut yakni peningkatan Jalan Meri, belakang Kantor Dishub Mojokerto sepanjang 600 meter, jalan di lingkungan Pekayon tembus Dispenduk lama sepanjang 400 meter lebar 6-8 meter, pengaspalan Jalan Empu Gandring Barat tembus Semeru sepanjang 828 meter, pengaspalan Jalan Kemasan tembus Jalan Raya Blooto 0.96 meter lebar 6-9 meter, dan terakhir pengaspalan Jalan Raya Blooto 1,3 km.

Menurut Endah, kelima proyek tersebut menelan dana sebesar Rp 17 miliar lebih bersumber dari anggaran Silpa DAK 2021. Tidak semua proyek adalah peningkatan jalan, namun ada pembangunan jalan karena belum ada jalannya. Dan ini harus menggunakan penahan jalan karena jalan baru.

Walau demikian, DPUPR masih banyak sejumlah PR terutama di kawasan permukiman. “Kalau di lingkungan masih banyak pekerjaan. Hampir setiap kelurahan ada pemeliharaan jalan,” pungkasnya. ( Roe )