Mojokerto, LenteraInsoiratif.id – Sejumlah kasus kriminal yang selama ini menjadi keresahan warga Mojokerto akhirnya berhasil dibongkar aparat kepolisian dalam gelaran Operasi Pekat Semeru II 2025. Operasi yang berlangsung selama dua pekan, sejak 1 hingga 14 Mei, berhasil mengamankan 13 tersangka dari berbagai tindak kejahatan.
Wakapolres Kabupaten Mojokerto, Kompol Herry Moriyanto Tampake, S.I.K, menyampaikan bahwa operasi ini merupakan bagian dari strategi pengamanan yang lebih luas. Tujuannya tidak hanya menekan angka kriminalitas, tetapi juga menciptakan lingkungan yang aman demi mendukung masuknya investasi di wilayah Mojokerto.
“Operasi ini menyasar praktik-praktik premanisme, baik yang dilakukan individu maupun kelompok tertentu, apalagi jika disertai tindakan anarkis yang berpotensi mengganggu ketertiban umum,” ujar Kompol Herry saat konferensi pers di Mapolres Mojokerto, Jumat (16/5/2025).
Ia mengungkapkan bahwa 13 tersangka ditangkap dari berbagai kasus mulai dari penganiayaan, pengeroyokan, pemerasan, hingga tindak kejahatan jalanan. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti mulai dari mobil, motor, ponsel, senjata tajam, hingga benda tumpul seperti kayu dan batu yang digunakan dalam aksi kekerasan.
Menariknya, di antara para tersangka, terdapat tiga pelaku yang masih berusia anak-anak dan terlibat dalam aksi kejahatan jalanan. Sementara itu, kasus pemerasan dan pemalakan mencatatkan jumlah tersangka terbanyak dalam operasi kali ini.
“Total ada sepuluh laporan polisi yang berhasil kami tindak lanjuti dalam operasi ini. Semua pelaku kini sudah diamankan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tambah Herry.
Ia juga tak lupa mengingatkan masyarakat agar tidak tinggal diam jika menemukan hal-hal mencurigakan di lingkungan sekitar. Menurutnya, partisipasi aktif warga sangat dibutuhkan agar situasi keamanan tetap terjaga.
“Kami mengimbau masyarakat untuk berani melapor. Polisi tak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari warga,” tegasnya.
Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) Semeru merupakan program rutin dari Polda Jawa Timur yang menyasar tindak kriminal yang kerap dianggap mengganggu kenyamanan masyarakat. Tahun ini, fokus pengamanan di Mojokerto terbukti berhasil mengungkap sejumlah kasus yang selama ini luput dari perhatian. (Diy)