UnikWisata

Pohon Berusia Ratusan Tahun Disebut Pohon Akar Seribu Jadi Wisata Alam Di mojokerto

×

Pohon Berusia Ratusan Tahun Disebut Pohon Akar Seribu Jadi Wisata Alam Di mojokerto

Sebarkan artikel ini
Pohon Berusia Ratusan Tahun Disebut Pohon Akar Seribu Jadi Wisata Alam Di mojokerto
Pohon Akar Seribu

Pohon Berusia Ratusan Tahun Disebut Pohon Akar Seribu Jadi Wisata Alam Di mojokerto
Pohon Akar Seribu

lenterainspiratif.id | Satu lagi keindahan alam , tidak kalah menarik dari berbagai wisata alam di Mojokerto. Adalah Akar Seribu, pohon tinggi besar berusia ratusan tahun ini berlokasi di Dusun Begaganlimo, Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.

Setelah diresmika Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur 3 tahun lalu, Akar Seribu hampir setiap hanya banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Wisata alam Akar Seribu ini ditemukan oleh sejumlah warga setempat. Dikelilingi dengan aliran sungai yang jernih, semakin menambah pemandangan asri wisata alam ini.
Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit dari Kecamatan Gondang untuk bisa sampai di wisata alam ini. Agar bisa melihat keunikan alam yang disajikan di akar seribu ini, pengunjung hanya dikenakan biaya Rp. 5.000 setiap pengunjung.

Namun sayang, agar bisa sampai di wisata akar seribu ini, pengunjung harus rela melewati medan yang cukup sulit, lantaran lokasinya di tengah hutan, ditambah kondisi jalan menanjak dan belum diperbaiki.
Haqi salah satu pengunjung, Mahasiswa asal Unim ini mengaku terkejut melihat keunikan pohon yang berusia ratusan tahun ini.

“Baru kali ini saya mengetahui, terdapat wisata di Kecamatan Gondang yang begitu menarik, dan saya baru tahu wisata ini, jalannya searah menuju ke bukit semar dengan waktu yang cukup singkat, namun sayangnya di wisata ini sangat sulit signal, toh disini kan juga di gunung ya jadi bisa di maklumi lah untuk masalah signal mungkin di wisata alam yang lain juga mungkin sama,” .

Sementara itu, Hariono salah satu pembabat wisata Akar Seribu ini mengatakan pohon seribu akar ini ditemukan sejak 4 tahun lalu. Sebagai pengelola, lanjut Hariono, dirinya selalu merawat dan menjaga keberadaan Akar Seribu ini agar tetap bersih dan terawat.

”Dulu disekeliling pohon besar ini, banyak pohon bambu, dulu tempat ini jarang dilewati orang meskipun di siang hari, karena tempatnya gelap dan kelihatan agak angker,” katanya.

Disinggung soal kapan rencana wisata Akar Seribu ini dibangun. Hariono mengaku warga setempat masih nunggu perjanjian dari pihak Desa dan Tahura.

”Cuma untuk satu tahun ini, masih ada kekosongan waktu. Jadi yang mengolah wisata sementara ini Karang Taruna Dusun Begaganlimo, yang nantinya dana hasil dari wisata ini untuk pembangunan masjid,” pungkasnya. ( Ainul yaqin )