Maluku Utara

Pilkada Usai, Jo Ou Kesultanan Tidore Himbau Masyarakat Tetap Menjaga Silaturahmi Kekeluargaan

Kesultanan Tidore, Malut
Kesultanan Tidore Jo Jou

Lenterainspiratif.id | Tikep – Jo Jou Kesultanan Tidore, M. Amin Faroek berikan himbauan dan pencerahan kepada masyarakat usai pesta demokrasi Pilkada 2024, Provinsi Maluku Utara (Malut).

 

Menurutnya, silaturahim dan pesta demokrasi telah dan sudah berlalu, yang lalu biarlah berlalu, lepaskan lah semua unek-unek yang tidak sehat, lepaskan di dasar lautan yang dalam.

 

“Tataplah Kota Tidore Kepualaun, dan Provinsi Maluku Utara, dengan tatapan yang pasti. Kalau bukan kita siapa lagi, dan tidak sekarang kapan lagi. Sesungguhnya kemilau dan gemerlaknya dunia hanyalah sesaat, tidak ada yang abadi dalam hidup ini,” ucapnya, kepada awak media, Minggu (15/12/2024).

 

Kata Jo Jou Kesultanan ini, bahwa hidup hanyalah persianggahan sesaat menuju keabadian akhirat, jangan sia-siakan waktu, dengan perbuatan maksiat, keteguhan iman selalu kita pertahankan agar kita selamat, ujian yang datang bertubi-tubi di kehidupan kita, bukan hanya untuk menjinakkan nafsu manusia.

 

“Tapi ujian itu datang untuk menyempurnakan jiwa dan ruktikal, sebagai bekal nanti pertemuan kita dengan sang Khalik. Penyesalan selalu datang di akhir perjalanan manusia, melangkahlah dengan bijak, niscahaya kita mampu melewati semua kerikil-kerikil di jalan, takdir kita masing-masing,” ujarnya.

 

Lebih lanjut dikayakan, kegagalan bukanlah sebuah kekalahan, dan kekalahan pun bukanlah sebuah kegagalan, keduanya adalah peringatan dan ikhtiar agar hati-hati dalam melangkah.

 

Dirinya, mengingatkan sesuai dengan pesan leluhur (Morero Gosimo), yang artinya, “Jangan biarkan ibu pertiwi menangis dan bersedih hati, karena egonya anak cucu dinegeri ini, dekatlah dia dan hapuslah air matanya, biarkan dia tersenyum, menatap anak cucu di kabupaten/kota dan Maluku Utara yang lebih baik dari hari kemarin,” jelasnya.

 

Sambungnya, Marimoi ngone futuru, mafiaro ngone fururu, moi ua ngone bato, maku gosa laha-laha, (Bersatu kita kuat, bercerai kita berantakan, sapa lagi kalau bukan torang, baku bawa bae-bae). (TT).

menyempurnakan jiwa dan ruktikal, sebagai bekal nanti pertemuan kita dengan sang Khalik. Penyesalan selalu datang di akhir perjalanan manusia, melangkahlah dengan bijak, niscahaya kita mampu melewati semua kerikil-kerikil di jalan, takdir kita masing-masing,” ujarnya.

Lebih lanjut dikayakan, kegagalan bukanlah sebuah kekalahan, dan kekalahan pun bukanlah sebuah kegagalan, keduanya adalah peringatan dan ikhtiar agar hati-hati dalam melangkah.

Dirinya, mengingatkan sesuai dengan pesan leluhur (Morero Gosimo), yang artinya, “Jangan biarkan ibu pertiwi menangis dan bersedih hati, karena egonya anak cucu dinegeri ini, dekatlah dia dan hapuslah air matanya, biarkan dia tersenyum, menatap anak cucu di kabupaten/kota dan Maluku Utara yang lebih baik dari hari kemarin,” jelasnya.

Sambungnya, Marimoi ngone futuru, mafiaro ngone fururu, moi ua ngone bato, maku gosa laha-laha, (Bersatu kita kuat, bercerai kita berantakan, sapa lagi kalau bukan torang, baku bawa bae-bae). (TT).

Exit mobile version