Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Korps PMII Putri (Kopri) PMII Mojokerto berkomitmen akan terus mengawal pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan, utamanya di Mojokerto.
Hal tersebut disampaikan, Ketua Kopri PC PMII Mojokerto, Hajar Estina pada peringatan Harlah Kopri pada Sabtu (21/12/2024) lalu.
Alumnus Unim Mojokerto ini mengatakan, bahwa angka kekerasan seksual di wilayah Mojokerto Raya menunjukkan tren penurunan di tahun 2024 ini. Meski begitu upaya pencegahan harus dimasifkan lagi.
“Data yang kami himpun di Kota Mojokerto pada tahun 2022 sebanyak 24 kasus, naik di tahun 2023 sebanyak 31 kasus, dan turun di tahun 2024 sebanyak 10 kasus. Sedangkan di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2022-2023 kasus melambung tinggi hingga 59 kasus dengan kasus kekerasan dan pelecehan yang berbeda. Namun, di tahun 2024 kasus menurun hingga di angka 42,” papar perempuan yang akrab disapa Esti tersebut, Senin (23/12/2024).
Menurut Esti, meskipun mengalami penurunan, pencegahan kekerasan seksual tetap menjadi konsen utama semua pihak. Mengingat kekerasan seksual di level nasional masih banyak dan mengancam kehormatan perempuan.
“Meskipun angkanya turun, pencegahan harus tetap dilakukan, belum tentu angka yang menunjukkan penurunan menandakan turunnya kasus, bisa jadi banyak korban yang tidak berani melapor dan tidak terekspos. Ini masih menjadi PR kita bersama,” jelasnya.
Untuk itu, KOPRI PC PMII Mojokerto berupaya terlibat dalam upaya pencegahan dan kekerasan seksual di Mojokerto.
“Kami akan bekerja sama dengan stakeholder terkait seperti Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan untuk melakukan upaya pencegahan di sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Selain menggelar dialog tentang pencegahan kekerasan seksual, di Harlah ke-57 ini Kopri PMII Mojokerto juga menggelar perlombaan artikel, dan beauty vlog yang bertema ‘from inner beauty to outer impact. (Met)