
Lenterainspiratif.com, GRESIK — Faktor ekonomi membuat 241 perempuan di Gresik menggugat cerai suami mereka selama bulan Januari ini.
Jumlah itu terbilang wah lantaran bulan Januari masih berjalan setengah. Dipastikan jumlah itu bisa bertambah.
Data Pengadilan Agama Gresik melaporkan, jika, saat ini, ada 419 perkara yang sudah diterima. Pertama, cerai gugat sebanyak 214. Kemudian cerai talak tidak sampai separuhnya. Hanya, 100 perkara. Sisanya dispensasi kawin.
Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Gresik, Emi Rumhastuti mengatakan, perceraian di kota pudak memang didominasi oleh perempuan. Mereka menggugat cerai suaminya karena faktor ekonomi.
“Faktornya paling banyak soal ekonomi. Tiap Senin dan Kamis selalu ramai,” katanya, Minggu (19/1/2020).
Emi menjelaskan, dari ratusan perkara yang ditangani yang sudah berjalan dua pekan. Baru 20 perkara yang dikabulkan.
“Rata-rata usia perceraian didominasi wanita berusia produktif. Mulai umur 22 hingga 30 tahun,” paparnya.
Tahun lalu, angka perceraian di bulan Januari 2019 mencapai ratusan perkara yang dikabulkan. 161 gugatan cerai berakhir di palu hakim. (jun)