DaerahJawa Timur

Pemkot Surabaya Kembali Menggelar Vaksinisai Masal Setelah 50 Orang Dinyatakan Positif COVID-19

×

Pemkot Surabaya Kembali Menggelar Vaksinisai Masal Setelah 50 Orang Dinyatakan Positif COVID-19

Sebarkan artikel ini
Pemkot Surabaya Kembali Menggelar Vaksinisai Masal Setelah 50 Orang Dinyatakan Positif COVID-19
Pemkot Surabaya Menggelar Vaksinisai Masal

Pemkot Surabaya Kembali Menggelar Vaksinisai Masal Setelah 50 Orang Dinyatakan Positif COVID-19
Pemkot Surabaya Menggelar Vaksinisai Masal

Lenterainspiratif.id | Surabaya – Usai ditemukan 50 penghuni rusun yang positif COVID-19, kini Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya akan melakukan vaksinasi tahap ketiga, yakni kepada masyarakat mulai 5 Juni 2021. Salah satu yang disasar adalah 10.190 penghuni 18 rusun yang dikelola Pemkot Surabay a.

“Jadi nanti sekitar tanggal 5 Juni mereka (penghuni rusun) kita lakukan vaksinasi massal seluruh rusun,” kata Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (2/6/2021).

Fenny mengatakan, banyaknya jumlah penghuni turun dengan jarak kamar yang cukup dekat membuat vaksinasi sangat penting untuk dilakukan.

“Banyak orang dan rapat sekali ruangan-ruangannya. Sehingga memang wajib vaksin untuk menghindari (COVID-19),” ujar Fenny.

Selain penghuni rusun, vaksinasi tahap ketiga juga menyasar beberapa kelompok masyarakat. Seperti Disabilitas, MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).

“Sedangkan untuk SDM pendidikan jenjang SD dan SMP di Surabaya, vaksinasi sudah mencapai 100 persen. Pada tahap 3 mulai tanggal 5 Juni itu, kita juga sisir dari MBR, Disabilitas sama ODGJ,” jelasnya.

Sebelumnya, setelah lebaran Pemkot Surabaya menggelar vaksin masal di 18 rusun. Dari total 10.240 orang yang divaksin 50 diantaranya positif COVID-19. Terbanyak dari Rusun Penjaringan Sari dan menjadi klaster.

Ia menjelaskan, di Rusun Penjaringan sari terdapat sekitar 25 penghuni yang positif COVID-19. Berdasarkan hasil tracing, rata-rata warga rusun melakukan perjalanan luar kota pad 4-5 hari sebelum dilakukan swab massal.

“Karena yang di rusun lain itu ada yang memang tidak pulang (luar kota). Tapi di Rusun Penjaringan Sari (ada yang luar kota). Mereka menyampaikan baru datang sekitar 4-5 hari sudah sampai di Surabaya. Swab itu hari ke-5 mereka datang (ke Surabaya). Semua di isolasi di Asrama Haji, tapi banyak yang sudah pulang. Karena pada saat 2 hari disana setelah diberi obat, dan vitamin, hasil swabnya negatif. Rata-rata usia produktif dan mereka tanpa gejala,” pungkasnya. ( fi )