Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Berkat Pemerintah Desa (Pemdes) Kesiman Tengah dan kerjasama warga dari Desa Petak dan Desa Sajen, akses menuju Candi Kesiman Tengah di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, jadi lebih mudah untuk dilakukan.
Para warga bekerjasama membangun sebuah jembatan dan akses jalan menuju candi yang berada di sisi utara kaki Gunung Welirang tersebut. Selama ini akses jalan menuju candi peninggalan Majapahit itu cukup sulit dilalui.
Akses baik dari Jalan Gondang-Pacet maupun Jalan Raya Pacet hanya bisa dilalui kendaran roda dua. Selain itu, di sisi timur candi perbatasan dengan Desa Petak ada aliran sungai. Akibat banjir bandang tahun 2019 lalu, jembatan hanyut terbawa arus sungai. Praktis jembatan tidak bisa dilalui lagi.
Sehingga Candi Kesiman Tengah yang biasa masyarakat menyebut dengan Candi Cungkup tidak banyak didatangi wisatawan. Akses jalan yang cukup sulit menjadi salah satu sepinya pengunjung yang datang ke wisata candi dengan ukuran 7,2 x 7,5 meter ini sepi.
Kepala Desa (Kades) Kesiman Tengah, Bangga Al Hakim membenarkan hal tersebut. “Akses jalan masih jalan tanah jadi tidak semudah itu dilalui kendaraan. Wisatawan kan biasanya datang bawa mobil. Jangankan bawa mobil, bawa sepeda motor aja kesulitan, ”ungkapnya, Senin (29/3/2021).
Karena kendala tersebut, pihaknya melakukan koordinasi dengan warga dari dua desa sekitar terkait pengembangan candi Kesiman Tengah.
“Alhamdulillah tiga desa bisa bekerja sama dengan baik, tahun 2021 di tiga desa di Kecamatan Pacet ini mendapatkan bantuan Rp600 juta dari Kementrian PUPR Cipta Karya. Sehingga bagaimana uang Rp600 juta bisa bermanfaat bagi masyarakat jadi kesepakatan buat jembatan, ”katanya.
Sebelumnya akses menuju candi tersebut dari Desa Kesiman Tengah atau dari arah Gondang-Pacet hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, kemudian wisatawan harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
“Dari arah Desa Petak, dulu sepeda motor bisa lewat dibantu Desa Petak gorong-gorong beton. Namun karena banjir bandang 2019 sehingga hanyut, sama sekali tidak bisa dilalui. Sehingga kita sepakat untuk jembatan melalui bantuan pemerintah ini, insya Allah bulan Agustus ini. Baru nanti buat jalan, ”ujarnya.
Candi tersebut tetap saja sepi meskipun sudah mulai banyak dikenal oleh masyarakat, sepinya pengunjung dikarenakan akses jalan menuju candi yang belum memadai. Sehingga dalam tahap pertama pembangunan akses jalan menuju candi dimulai dengan membangun jembatan, yang kemudian akan lanjutkan dengan membangun jalan.
“Rencananya nanti lewat sebelah Kecamatan Pacet atau lewat Desa Petak sekitar 1,5 KM. Jika nantinya terealisasi bisa menjadi akses utama, orang tidak akan melulu lewat Pacet tapi bisa lewat sini, lewat candi. Bisa motong sehingga bisa ramai, ”harapnya. ( diy )