Lenterainspiratif.id | Batubara – PK PMII STIT Batubara terjun ke pelabuhan internasional di Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka yang diduga sudah tercemar, Sabtu (4/6/2022). Mereka juga mendesak agar pemerintah segera mengambil tindakan.
Ketua Komisariat PMII STIT Batubara Affan Muhaimin mengatakan, kerusakan lingkungan ini terjadi sejak pelabuhan tersebut dikembangkan sebagai hub internasional. Salah satu bentuk pencemaran yaitu banyak sampah tercercer. Hal ini membuat sejumlah biota laut mulai berkurang.
“Hewan-hewan laut seperti Ikan, Kerang, kepah dan lain-lain mulai berkurang,” ucap Affan Muhaimin, Sabtu (4/6/2022)
Padahal sebelum adanya pelabuhan internasional ini, hewan-hewan laut seperti kerang dan kepah sangat melimpah.
“Dulu hasil sekali tangkapan bisa sampai 3 hari. namun saat ini berkurang drastis jumlah kerang dan kepah tersebut akibatnya karena dampak lingkungan yang kotor,” lanjut Affan.
Affan juga memaparkan jika ikan, kepah, dan kerang merupakan penghasilan utama masyarakat Kuala Tanjung.
“Tentunya hal ini menyebabkan menurunya perekonomian warga,” paparnya.
Karena itulah, Affan meminta Pemkab dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk tegas dan segera memberikan tindakan. Selain itu, menurut Affan, perusahaan harus segera memberikan respon terhadap limbah ini.
Menurut Affan, pemerintah dan pihak pabrik harusnya bisa memberikan solusi dengan menyediakan alat pengelola limbah atau menyediakan saluran khusus pembuangan limbah.
“Jika pemerintah dan pihak pabrik masih enggan merespon, maka PK PMII STIT BB Siap mengawal persoalan ini hingga tuntas,” pungksnya. (Habibi)