Lenterainspiratif.com | Mojokerto – Terkait update sebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto, Bupati Mojokerto Pungkasiadi meminta masyarakat agar terus memantau informasi dari sumber yang akurat, yakni website resmi Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mojokerto di alamat covid19.mojokertokab.go.id.
Bupati juga menilai diperlukan sosialisasi ke masyarakat mengenai data yang ada di website, agar informasi-informasi penting yang disajikan dapat diterima dengan jelas. Selain itu, evaluasi pun harus terus dilaksanakan oleh seluruh wakil gugus tugas forkompida dan instansi terkait.
Hal ini ditekankannya saat memimpin langsung pengecekan Posko Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Mojokerto serta posko induk command center Gugus Tugas Covid-19, Senin (4/5) pagi.
“Masyarakat harus mendapat akses informasi terkait Covid-19, secara akurat dan cepat. Percepatan infromasi harus maksimal. Tentunya kita juga terus melakukan evaluasi,” kata bupati.
Terkait posko yang ada di BPBD, bupati menilai bahwa posko logistik non medis tersebut akan sangat membantu percepatan penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto. Sebab seperti diketahui sendiri, pandemi Covid-19 tidak dapat diprediksi penyebarannya dan kapan akan berakhir.
“Istilah 14 hari (masa inkubasi Covid-19) sepertinya sudah tidak cocok saat ini. Sebab pandemi terus menyebar, dan tidak tahu sampai kapan. Rapid test memang sangat penting untuk dilakukan. Kita harus punya posko yang kompetitif. Mengenai kebutuhan yang kurang, kita akan segera inventariskan,” kata bupati,
Dalam kesempatan ini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Moh Zaini menerangkan sekilas tentang aplikasi BPBD bernama SIMONA (Sistem Informasi Mojokerto Bencana), untuk memantau keadaan cuaca di Kabupaten Mojokerto yang saat ini terpantau masuk musim Pancaroba.
Suhu cuaca pun seperti banyak dituliskan, memiliki pengaruh cukup besar terhadap perkembangan sebuah virus. Banyak diyakini pula bahwa perkembangan Covid-19, tidak cukup maksimal jika berada di suhu tropis yang terik seperti saat musim kemarau.
“SIMONA dapat diakes untuk info terkini kadaan cuaca. Untuk posko induk gugus tugas Covid, di lapangan kita juga telah didukung TNI, Polri, Dinas kesehatan dan Kominfo. Posko akan standby 24 jam, logistiknya juga sudah dikirim dari gugus tugas. Ketersediaan bantuan logistik non medis saat ini pun telah tersedia di BPBD,” terang Zaini kepada bupati.
Senada dengan bupati, Kapolres Mojokerto AKBP Feby DP Hutagalung yang juga hadir pada kesempatan ini mengutarakan pandangannya, terkait pentingnya evaluasi tim agar suatu upaya dapat dilihat perkembangan maupun umpan baliknya.
“Kita harus terus meningkatkan tracing (penelusuran) berdasarkan klasifikasi pasien Covid-19. Data hanya sekedar data, kalau tidak disertai evaluasi. Evaluasi akan menghasilkan sebuah nilai, yang dapat dijadikan acuan metode ataupun langkah-langkah apa yang perlu diambil. Posko induk ini kita harap dapat memberi perintah dari atas ke bawah, sekaligus menerima informasi dari bawah ke atas,” kata Kapolres Mojokerto.
Kepala Satpol PP Noerhono mengatakan, bahwa saat ini Kabupaten Mojokerto sudah memiliki 9 point posko pengamanan. Selain itu Pemkab Mojokerto akan menerapkan pembatasan jam malam pada pukul 21.00-05.00 WIB, yang surat edarannya akan ditandatangani oleh Bupati Mojokerto.
Pada kesempatan ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga menerima bantuan logistik Covid-19 dari komunitas pecinta alam Mojokerto berupa 30 buah hazmat suit atau APD, 5 buah face shield, 50 buah shoe cover, 93 botol cairan hand sanitizer, 4 botol disinfektan dan 1 box sarung tangan medis. (roe)