lenterainspiratif.id | Mojokerto – Agus Wahjudi Utomo dipastikan menjadi Calon tunggal ketua DPD Partai Golkar Kota Mojokerto. tak hanya itu, ia juga telah memenuhi sembilan syara sesuai dengan AD/ART sebagai ukuran kwalitas pemimpin organisasi berlambang pohon beringin periode 2025–2030.
Dengan Agus sebagai calon tunggal dipastikan akan terpilih secara aklamasi, hingga batas akhir pendaftaran calon Ketua DPD Golkar Kota Mojokerto pada pukul 16.00 WIB, hanya satu nama yang mendaftar.
Musyawarah Daerah (Musda) XI DPD Partai Golkar Kota Mojokerto sendiri dijadwalkan berlangsung pada 23 Oktober 2025 di Hotel De Resort, Jalan Bypass, Kota Mojokerto. Dengan hanya satu calon yang mendaftar, forum Musda dipastikan akan menetapkan Agus Wahjudi Utomo sebagai Ketua DPD Golkar Kota Mojokerto secara aklamasi.
Ketua Steering Committee (SC) Musda XI, Kusijanto, menjelaskan bahwa hingga penutupan pendaftaran, hanya Agus Wahjudi Utomo yang mengembalikan berkas pencalonan dan dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditetapkan.
“Sampai penutupan pendaftaran calon Ketua DPD Golkar Kota Mojokerto periode 2025–2030, hanya ada satu nama yang mendaftar, yakni Agus Wahjudi Utomo. Beliau telah memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku,” ujar Kusijanto.Senin (21/10/2025) di Kantor DPD Golkar Kota Mojokerto.
Menurutnya, syarat pencalonan Ketua DPD Golkar meliputi pengalaman minimal lima tahun sebagai pengurus Golkar atau hasta karya, pendidikan minimal S1, keaktifan sebagai kader sekurang-kurangnya lima tahun tanpa pernah berpindah partai, memiliki sertifikat kaderisasi, serta memenuhi unsur PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela). Selain itu, calon juga harus memperoleh dukungan minimal 30 persen dari Pimpinan Kelurahan (PL) se-Kota Mojokerto.
“Selain itu, calon wajib memiliki rekam jejak yang baik dan mendapat dukungan minimal 30 persen dari delapan pemilik suara sah, yaitu DPD Provinsi, DPD Kota, Dewan Pertimbangan, organisasi pendiri dan yang didirikan, serta tiga pimpinan kecamatan se-Kota Mojokerto,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kusijanto menyebut pihaknya telah menyiapkan berita acara hasil verifikasi berkas calon yang akan diserahkan kepada pimpinan sidang dalam Musda XI untuk disahkan.
“Kami sudah membuat berita acara verifikasi dan akan kami serahkan ke pimpinan sidang pada Musda nanti. Karena hanya satu calon yang memenuhi syarat, maka dipastikan Musda XI akan menetapkan Agus Wahjudi Utomo secara aklamasi,” pungkasnya.
Dengan demikian, Musda XI Partai Golkar Kota Mojokerto 2025 diprediksi akan berjalan lancar tanpa dinamika berarti, mengingat seluruh dukungan dan persyaratan telah mengerucut pada satu nama calon tunggal.
sebelumnya, Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Mojokerto, Julianto PH, menegaskan Musda bukan sekadar ritual organisasi, melainkan mekanisme politik yang menunjukkan kedewasaan partai.
“Suksesi kepemimpinan di Golkar itu diputuskan lewat musyawarah. Semua kader punya ruang yang sama, tapi ruang itu dibingkai oleh aturan organisasi,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor DPD Golkar, Jalan Jawa, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, sejarah Golkar di Kota Mojokerto adalah cermin regenerasi yang terus dijaga lintas generasi.
“Regenerasi adalah roh Golkar. Tanpa semangat itu, partai akan kehilangan daya hidupnya,” tandasnya.
Ketua Steering Committee (SC) Musda XI, Kusijanto, memastikan seluruh proses berjalan dengan disiplin dan transparan. Ia menegaskan, calon ketua wajib memenuhi sembilan syarat utama sebagaimana diatur dalam AD/ART Partai Golkar dan Juklak 02 tentang Musyawarah Daerah.
“Kami membuka ruang bakal calon harus memenuhi sembilan syarat utama sebagaimana juklak. Ini penting agar kepemimpinan yang lahir punya legitimasi penuh dan kualitas politik yang terukur,” tegas Kusijanto.
Syarat itu meliputi pengalaman minimal lima tahun sebagai pengurus Golkar atau hasta karya, pendidikan minimal S1, keaktifan sebagai kader selama lima tahun tanpa berpindah partai, memiliki sertifikat kaderisasi, dan tentu saja PDLT — prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela.
Selain itu, calon juga tidak boleh memiliki rekam jejak kelam dan wajib mengantongi dukungan minimal 30 persen dari delapan pemilik suara sah, yakni DPD Provinsi, DPD Kota, Dewan Pertimbangan, organisasi pendiri dan yang didirikan, serta tiga pimpinan kecamatan se-Kota Mojokerto.
Bagi internal partai, Musda XI bukan hanya ajang pemilihan ketua, tapi juga medan konsolidasi kekuatan politik menjelang siklus elektoral berikutnya. Selain memilih ketua, Musda juga akan membahas laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2020–2025 serta program kerja lima tahun ke depan.
Dengan semangat musyawarah dan keterbukaan politik yang dijaga, Musda XI diyakini akan menjadi titik balik bagi Golkar Kota Mojokerto.
Beringin tua itu tengah menata akarnya kembali, menyiapkan diri menghadapi kontestasi lokal yang semakin kompetitif menuju 2029.
Julianto menutup konferensi pers dengan pesan tegas:
“Musda ini bukan tentang siapa yang menang atau kalah. Ini tentang bagaimana Golkar tetap menjadi partai besar, partai kader, dan partai yang selalu siap menjemput masa depan,” cetusnya. (Roe)













