Jawa TimurPeristiwa

Minilok Penanganan Stunting, Wujud Keseriusan Kecamatan Magersari Tekan Angka Stunting

×

Minilok Penanganan Stunting, Wujud Keseriusan Kecamatan Magersari Tekan Angka Stunting

Sebarkan artikel ini
minilok penanganan stunting
Camat Magersari Kota Mojokerto, Ary Setiawan

 

LenteraInspiratif.id | MojokertoCamat Magersari Ary Setiawan terlihat serius menekan angka bayi stunting di wilayahnya. Salah satunya dengan diadakannya Mini Lokakarya (Minilok) Penanganan Stunting di Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, Jumat (27/10/2023).

Acara kali ini dihadiri dari Dinkes P2KB, RSUD, Camat, Lurah ini bertujuan untuk mencegah potensi terjadinya stunting pada anak terutama di wilayah Magersari.

Minilok kali ini mengulas sejumlah pemaparan, diantaranya Calon Pengantin (Cantin) Kekurangan Energi Kronik (KEK), tiga Ibu Hamil KEK, dan tiga Baduta (anak-anak berusia di bawah 2 tahun) Stunting.

Camat Magerari Ary Setiawan menjelaskan, jika tujuan kegiatan untuk mengetahui serta mengerti apa yang dilakukan sesuai dengan perannya masing-masing. Yakni Lurah, Camat, Dinkes dan RSUD.

“Tujuannya agar dapat mempermudah dalam mengatasi kasus stunting di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Mantan Kabag Perekonomian dan SDA ini menilai, bahwa untuk menyelesaikan masalah stunting, harus memiliki pusat komunikasi untuk menjadi pusat koordinasi dalam menyelesaikan masalah. Sehingga jika masyarakat di tingkat kelurahan memiliki masalah bisa dikoordinasikan.

“Sehingga seluruh stakeholder bisa bersama-sama menyelesaikan masalah stunting wilayah Magersari khususnya dan Kota Mojokerto pada umumnya. Karena permasalahan stunting tidak hanya faktor kekurangan makan, akan tetapi terdapat banyak faktor yang menyebabkan kasus stunting,” ucapnya.

Lebih lanjut Ary menjelaskan dari enam kelurahan diwilayahnya, ada tiga kelurahan yang menjadi atensi dalam minilok yakni Gedongan, Kedundung dan Balongsari.

“Untuk itu, saya perintahkan kepada tiga lurah yang menjadi atensi untuk memberi edukasi ke masyrakat dan kelurahan lebih memantau kondisi warga, terutama yang stunting,” tegasnya.

“Peran kecamatan mengkordinasi jajaran terkait seperti lurah. Kita juga menekankan kepada semua OPD terkait karna penanganan stunting kerja bareng,” tukasnya.

Ia juga meminta kepada kelurahan untuk mengalokasikan dana untuk pemberiaan makanan tambahan.

“Dana kelurahan bisa penanganan stunting lewat makanan tambahan,” pungkasnya. (roe)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *